Administrasi Trump mungkin menganggap regulasi sebagai penghambat bagi industri Kecerdasan Buatan, namun salah satu pemain terbesarnya tidak sependapat.
Dalam acara WIRED Big Interview pada Kamis lalu, Presiden dan salah satu pendiri Anthropic, Daniela Amodei, menyatakan kepada editor besar WIRED Steven Levy bahwa meskipun czar AI dan crypto Trump, David Sacks, pernah men-tweet bahwa perusahaannya "menjalankan strategi perebutan regulasi yang canggih berdasarkan ketakutan," ia yakin komitmen perusahaannya dalam mengungkap potensi bahaya AI justru memperkuat industri.
"Kami sangat vokal sejak awal bahwa kami merasa ada potensi luar biasa dari AI," ujar Amodei. "Kami ingin seluruh dunia menyadari potensi, manfaat positif, serta keuntungan dari AI, dan untuk mencapainya, kita harus menyelesaikan hal-hal yang sulit dengan benar. Kita harus membuat risikonya dapat dikelola. Itulah mengapa kami begitu sering membicarakannya."
Lebih dari 300.000 startup, pengembang, dan perusahaan menggunakan berbagai versi model Claude dari Anthropic. Melalui interaksi dengan mereka, Amodei belajar bahwa meskipun pelanggan menginginkan AI yang mampu melakukan hal-hal hebat, mereka juga mengutamakan keandalan dan keamanan.
"Tak ada yang berkata, ‘Kami ingin produk yang kurang aman’," kata Amodei. Ia menyamakan pelaporan batasan dan jailbreak model mereka dengan studi uji tabrakan dari pabrikan mobil untuk menunjukkan penanganan isu keselamatan. Mungkin mengejutkan melihat boneka uji terlempar dari jendela mobil dalam video, namun mengetahui bahwa pabrikan kemudian memperbarui fitur keselamatannya justru bisa meyakinkan pembeli. Menurutnya, prinsip yang sama berlaku bagi pengguna produk AI Anthropic, menciptakan pasar yang pada dasarnya mengatur diri sendiri.
"Dengan produk yang kami hadirkan ke ekonomi, kami hampir dapat dikatakan menetapkan standar keamanan minimum," jelasnya. Perusahaan-perusahaan "kini membangun banyak alur kerja dan tugas alat sehari-hari di sekitar AI, dan mereka berpikir, ‘Produk ini tidak terlalu berhalusinasi, tidak menghasilkan konten berbahaya, dan tidak melakukan berbagai hal buruk lainnya.’ Mengapa memilih pesaing yang nilainya lebih rendah dalam hal itu?"
Foto: Annie Noelker