Judul yang Disarankan: Gelar Celaan AI ‘Clanker’ Jadi Tameng untuk Sindiran Rasis di TikTok

Pada bulan Juli, tepat setelah menerima sebuah email promosi tentang “pasangan” AI yang sempurna, content creator Harrison Stewart membuat sebuah sketsa TikTok menggunakan istilah anti-AI “clanker”.

Berpura-pura menjadi ayah yang tidak menyetujui, dia menghadapi pacar robot putrinya di tahun 2044. “Siapa namamu? Bukan, itu bukan namamu. Itu nomor model 626 S Series. Itu namamu, kau clanker kotor,” ujar Stewart dalam video tersebut.

Sebagai salah satu kreator orisinil yang membuat TikTok bertema clanker, Stewart, yang menggunakan nama Chaise di dunia online, dijuluki “si clanker” oleh para penggemarnya setelah video-videonya ditonton jutaan kali. Namun pada bulan Agustus, content creator berusia 19 tahun yang berkulit hitam ini mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi mempublikasikan video-video mengenai topik tersebut. Candaan itu, katanya, serta tanggapan terhadapnya, telah menjadi rasis.

“Ketika saya membuka bagian komentar dan orang-orang mulai memanggil saya ‘cligger’ dan ‘clanka’ atau ‘kau clanker kotor’—bukan mengucapkan hinaan itu kepada AI dan elektronik, tetapi kepada saya—saya sama sekali tidak merasa itu menghibur atau lucu,” jelas Stewart dalam videonya.

Asal-usul kata clanker bermula dari akhir tahun 1950-an oleh penulis William Tenn, yang menggunakan kata tersebut untuk menggambarkan robot dari film-film fiksi ilmiah, namun penggunaanya sebagai semacam hinaan berasal dari franchise Star Wars, di mana kata itu dipakai sebagai istilah merendahkan untuk droid dan pasukan antagonis. Dalam bulan-bulan terakhir, kata ini telah menjadi semacam protes terhadap implementasi AI yang cepat ke dalam hampir setiap aspek masyarakat.

Selama tiga bulan terakhir, istilah ini telah meraih lebih dari 2 juta pencarian di Google dan setidaknya ratusan ribu postingan media sosial. Dalam sebuah postingan X pada bulan Juli, Senator Ruben Gallego dari Arizona menulis, “Lelah berteriak ‘REPRESENTATIVE’ ke telepon 10 kali hanya untuk berbicara dengan manusia? RUU baru saya memastikan Anda tidak harus berbicara dengan clanker jika Anda tidak mau.”

MEMBACA  Raih 4-Pack Apple AirTags di Bawah $65 untuk Black Friday Ini — Hemat Lebih dari $34

Akan tetapi, di TikTok dan Instagram, penolakan terhadap AI yang sedang berlangsung ini telah mengambil bentuk berupa sketsa video pendek, yang membayangkan masa depan di mana robot telah terintegrasi penuh ke dalam masyarakat. Istilah “clanker”, bersama dengan “tinskins”, “wirebacks”, dan “oil bleeders” digunakan sebagai kata-kata pejoratif dalam sketsa-sketsa ini. Tetapi beberapa dari sketsa ini tampaknya menggunakan clanker sebagai pengganti untuk orang kulit hitam, yang melanggengkan stereotip dan skenario rasis yang mengingatkan pada era sebelum Gerakan Hak Sipil.