TikTok suka berdebat — dan perdebatan terbaru adalah tentang apa yang disebut “Gen Z stare”.
Mungkin kamu punya beberapa pertanyaan seperti: 1) Apa itu Gen Z stare? 2) Kenapa TikTok ribut soal ini? dan 3) Siapa yang mau menghabiskan waktu berdebat soal beginian? Tenang, kita akan bahas semuanya.
Tapi pertama-tama, pertanyaan utama dulu.
Apa itu Gen Z stare?
Jawaban lengkapnya tergantung siapa yang kamu tanya. Tapi secara umum, ini adalah tatapan kosong ke kehampaan yang sering dilakukan Gen Z. (Ngomong-ngomong, definisinya bervariasi, tapi kira-kira Gen Z mencakup mereka yang lahir antara 1997-2012.) Dari sudut pandang orang lain, ini terlihat seperti anak muda yang melamun saat diajak bicara.
Tapi kita gak bisa lanjut tanpa membahas percekcokan seputar hal ini.
Apa tren Gen Z stare di TikTok dan kenapa orang-orang ribut?
Pertama, kebanyakan orang online gak memperdebatkan keberadaan Gen Z stare, tapi lebih ke bagaimana dan kenapa itu terjadi. Dan perlu diingat, gak ada generasi yang seragam dan gak semua orang dalam satu generasi punya pendapat atau perilaku yang sama. Kita makhluk rumit, konyol, hipokrit, tapi juga cerdas yang bisa mempercayai banyak hal sekaligus — termasuk hal yang salah. Pernah lihat Werner Herzog bicara puitis soal skateboard? Kondisi manusia memang gak bisa ditebak.
Singkatnya, Gen Z kayaknya merasa boomer, Gen X, dan terutama millennial — yang dianggap cringe — adalah penyebab Gen Z stare dan sumber salah paham soal itu. Dalam versi ini, Gen Z stare terjadi ketika anak muda kerja di layanan pelanggan dan menatap kosong karena kesal atau bingung menghadapi pelanggan generasi tua yang melakukan hal bodoh atau menjengkelkan. Itulah inti definisi di Know Your Meme. Contohnya, di TikTok ini, tatapan itu muncul karena boomer gak paham kapan harus menarik kartu kredit dari mesin pembayaran.
Atau contoh lain, tatapan itu muncul karena seseorang gak paham fakta sederhana — misalnya kelas sudah penuh.
Nah, perdebatan muncul karena ada yang bilang definisi ini salah. Banyak orang dari berbagai generasi yang kerja di layanan pelanggan juga pernah melamun saat menghadapi pelanggan yang gak masuk akal. Alih-alih soal pekerjaan, Gen Z stare lebih merujuk pada ketidaksukaan atau ketidakmauan Gen Z terlibat dalam basa-basi atau percakapan santai.
Versi lain dari Gen Z stare adalah ketika anak muda diajak bicara soal hal sederhana (misalnya pertanyaan dasar atau sapaan ramah) tapi malah menatap kosong tanpa respon. Bahkan, millennial dan pekerja layanan lain mengaku dapat tatapan itu dari pelanggan Gen Z. Contohnya, @theprincessandthepoppers yang jelaskan (dengan santai) sebagai pekerja restoran yang dapat tatapan saat tanya pelanggan mau duduk di mana.
Lalu kenapa ribut? Karena zoomer menolak anggapan bahwa mereka punya kebiasaan aneh. Sementara millennial balas dengan bilang, generasi yang suka menyindir millennial harusnya bisa terima kalau mereka sendiri kadang cringe.
Postingan @xiandivyne ini ngejek Gen Z yang defensif, intinya bilang mereka kayak, “kami pinter, kalian tolol.”
Bahkan ada zoomer yang cerita alami tatapan ini di kerja.
Tapi harus adil, beberapa minggu lalu ada postingan — dan artikel New York Post — yang ngeluh soal “Gen Z gaze” dari pekerja layanan. Ini kayaknya terkait debat “stare” sekarang, tapi udah berkembang.
Terus… kenapa ini jadi bahasan?
Salah satu alasan tren — atau debat — ini digandrungi adalah karena sedikit ngejek Gen Z. Zoomer itu muda dan wajar kalau suka ngejek generasi lain — apalagi millennial yang dianggap cringe. Kompilasi millennial cringe bahkan jadi genre video tersendiri. Tapi beberapa zoomer kayaknya gak suka diejek, makanya muncul penolakan dan percekcokan online.
Mungkin Gen Z stare itu beneran ada. Seperti yang dibahas online, basa-basi mungkin sulit buat generasi yang tumbuh selama isolasi COVID. Gen Z ngejek millennial soal “Millennial Pause” — kebiasaan berhenti sebentar sebelum bicara di rekaman — mungkin zoomer punya masalah serupa, tapi bukan di hp melainkan di kehidupan nyata.
Tapi alasan utama ini jadi tren atau debat karena jadi ladang buat zoomer bersikap defensif dan (kebanyakan) millennial ngejek atau ngingetin sesuatu soal Gen Z. Sejauh ini, debatnya santai — gak ada yang beneran marah — tapi makin seru belakangan.
Tapi sebagai millennial, aku lebih milik jembatani gap dengan zoomer lewat satu hal yang kita semua setuju: untung kita bukan boomer.
Best Curated Amazon Prime Day Deals
Produk yang tersedia untuk dibeli di sini melalui tautan afiliasi dipilih oleh tim merchandising kami. Jika Anda membeli sesuatu melalui tautan di situs kami, Mashable mungkin mendapatkan komisi afiliasi.