WhatsApp, layanan pesan terkenal untuk smartphone, mengumumkan tindakan keras terhadap jutaan akun yang terkait dengan jaringan penipuan sekaligus menyediakan alat baru untuk memberi tahu pengguna saat mereka mungkin menjadi target.
Dalam postingan Selasa, layanan milik Meta ini menyatakan telah menutup lebih dari 6.8 juta akun yang terhubung dengan jaringan penipuan, terutama berbasis di Asia Tenggara. WhatsApp menjelaskan bahwa kebanyakan dari akun ini terkait dengan penipuan investasi kripto dan skema piramida, serta beberapa menggunakan ChatGPT untuk membuat teks dan tautan yang bisa mengarahkan pengguna ke aplikasi lain.
Untuk melindungi pengguna, WhatsApp menambahkan fitur keamanan baru pada pesan grup dan individu yang akan memperingatkan pengguna saat seseorang di luar daftar kontak mencoba memulai obrolan atau menambahkannya ke grup.
Secara keseluruhan, layanan ini menyarankan agar pengguna lebih berhati-hati dalam menanggapi permintaan obrolan dan memverifikasi identitas orang yang menghubungi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode komunikasi sekunder: “Jika mereka mengirimi pesan di WhatsApp, hubungilah via telepon – atau jika mereka mengirim SMS, lakukan panggilan WhatsApp ke nomor yang sudah dikenal.”
WhatsApp merupakan aplikasi pesan terenkripsi paling populer di dunai.