Elon Musk Menjual Partai Politiknya Layaknya Tesla

Kurang dari 24 jam setelah meluncurkan partai politiknya, Elon Musk sudah berperan sebagai "hype man" untuk gerakan yang ia klaim akan mengguncang sistem politik Amerika yang rusak.

Orang terkaya di dunia itu memanfaatkan X (dulu Twitter), platform yang ia miliki, pada Sabtu dini hari untuk mempromosikan dan menjelaskan perlunya The American Party—partai ketiga yang baru ia umumkan—untuk mematahkan cengkeraman "partai tunggal" dari Demokrat dan Republik, menurutnya. Langkah ini menuai kritik tajam dari pendukung Presiden Donald Trump dan inti gerakan Make America Great Again (MAGA). Sampai saat ini, Trump belum memberikan tanggapan.

"Rakyat menginginkan perubahan," tulis Musk menanggapi seorang pengguna yang menyebut kampanye presiden Ross Perot tahun 1992, yang meski gagal, tetap meraih hampir 19% suara. "Jika kita terus memilih karena takut, kita akan terus melihat hasilnya. Pemerintah tidak akan berubah kalau pola pikir kita tidak berubah," kata pengguna itu.

Sentimen itulah yang diandalkan Musk. Kini, ia mengarahkan energi itu ke pemberontakan populisnya sendiri—dengan anggaran miliaran dolar dan mesin media sosial yang siap mendukung.

Postingannya memperlihatkan kemarahannya atas apa yang ia anggap sebagai ketidakbertanggungjawaban fiskal kedua partai, terutama dari Donald Trump dan Republik. "Partai Republik menguasai cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif, TETAPI tetap berani memperbesar ukuran pemerintah secara masif," tulis Musk, merujuk pada RUU anggaran dan pajak Trump yang disebut "One Big Beautiful Bill" dan diprediksi melonjakkan defisit nasional. "Menambah utang negara sebanyak LIMA TRILIUN DOLAR—rekor baru!"

Ketika ditanya apa yang memicu perpisahannya dengan Trump, Musk tak ragu: "Menaikkan defisit dari angka gila $2T di era Biden jadi $2,5T. Ini akan membangkrutkan negara."

MEMBACA  Pasukan Angkasa Sedang Bersiap untuk Bermain Perang Angkasa di Orbit Bumi

Ini menjadi pembalikan sikap mengejutkan dari Musk, yang sebelumnya menyumbang hampir $290 juta untuk kampanye Trump dan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Dulu bintang di orbit MAGA, kini ia menjadi pembelot terbesarnya.

Meski kritik terhadap The American Party kebanyakan datang dari loyalis MAGA, Musk bilang gerakannya tidak hanya untuk Republik yang kecewa. Saat seorang pengguna menyebut partainya bisa "menyerap basis Demokrat yang merasa ‘kehilangan rumah politik’ atau benci ekstremisme," Musk membalas sederhana: "💯".

Ia memposisikan partainya sebagai tempat aman bagi moderat yang frustrasi dengan sayap kanan dan kiri ekstrem. Dan ia melakukannya dengan semangat seperti meluncurkan produk baru.

Seperti kebiasaannya, Musk tak berhenti pada filosofi politik. Ia langsung merencanakan acara besar pertama partai: "Kapan dan di mana kita harus menggelar kongres perdana American Party? Ini akan sangat seru!"

Chatbot-nya, Grok, yang dikembangkan perusahaannya xAI, menyarankan Austin, Texas—kota tempat Musk tinggal—sebagai lokasi ideal. Musk menanggapi, "Saran bagus," yang hampir pasti menegaskan bahwa Austin akan menjadi tuan rumah acara pembuka.

Beberapa akun pro-Musk menyebarkan kabar bahwa The American Party akan mengusung kandidat di pemilu paruh waktu 2026. Musk belum mengonfirmasi nama atau wilayah, tapi memberi isyarat bahwa fokusnya akan strategis: beberapa pertarungan penting di Kongres dan Senat, cukup untuk memengaruhi undang-undang dan menyampaikan pesan.

Belum jelas siapa yang akan membawa bendera partai ini, atau apakah ia bisa benar-benar mengubah sistem politik yang sudah mengakar. Tapi satu hal pasti: Elon Musk punya platform, pengikut, dan uang—$361 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index—untuk membuat kegaduhan.

Entah ini sekadar pertunjukkan politik atau awal gerakan nyata, Musk sekali lagi menempatkan dirinya di pusat sorotan budaya terbesar Amerika.

MEMBACA  Aston Villa vs. West Ham United 2025 siaran langsung: Tonton Piala FA secara gratis