Jakarta, VIVA – PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND membuktikan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja berpenghasilan rendah.
Melalui jaringan luas yang sampai ke pelosok negeri, proses penyaluran bantuan dilakukan dengan cepat, efisien, dan tepat sasaran.
Pelaksana tugas Direktur Utama Pos Indonesia, Endy Abdurrahman, menyatakan kekuatan utama PosIND ada pada jangkauan infrastrukturnya yang merata hingga daerah 3T (tertinggal, terdepan, terpencil).
Diketahui, sekitar 4.800 kantor pos dari cabang utama hingga pembantu siap melayani masyarakat di seluruh Indonesia.
"Kami bisa bilang dengan percaya diri bahwa Pos Indonesia mencapai hampir 100% wilayah Indonesia. Bahkan di daerah terpencil, kami siap datangi langsung rumah masyarakat," ujar Endy, Minggu 6 Juli 2025.
Selain itu, PosIND juga manfaatkan inovasi digital berbasis Giropos lewat aplikasi Pospay untuk memudahkan pencairan dana. Agar tidak antre, jadwal kedatangan penerima BSU diatur berdasarkan abjad nama.
PT Pos Indonesia (Persero) salurkan bansos PKH dan sembako
Dana juga bisa ditransfer langsung ke rekening Pospay, bisa diakses lewat ATM atau dipakai untuk transaksi digital.
"Kami atur jadwal berdasarkan abjad nama supaya tidak antre panjang," kata Endy.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Haris, menambahkan bahwa proses pencairan di kantor pos dibuat sesederhana mungkin.
"Cukup bawa KTP, langsung dilayani," ujarnya.
Layanan kantor pos buka sampai malam dan hari libur
Untuk tanggapi antusiasme masyarakat, kantor pos perpanjang jam layanan hingga pukul 20.00 WIB dan tetap buka di akhir pekan dan hari libur. Kebijakan ini disebut langkah humanis mengingat keterbatasan waktu pekerja formal.
"Pembayaran bisa sepanjang bulan, tapi biasanya awal bulan lebih ramai," kata Haris.
Data Pos Giro Cash (PGC) menunjukkan, hingga hari ketiga, 493.980 penerima manfaat telah cairkan BSU lewat kantor pos di seluruh Indonesia.
BSU adalah program bantuan pemerintah untuk pekerja formal terdampak ekonomi dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta. Setiap penerima dapat Rp600.000.
Penyaluran dilakukan melalui Himbara dan PT Pos Indonesia, berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan dan Kemenaker.
"PosIND bukan cuma perusahaan logistik, tapi juga mitra strategis pemerintah untuk pastikan bantuan tepat waktu, sasaran, dan manfaat," kata Endy.
Sejumlah penerima menyampaikan terima kasih atas kemudahan dan kecepatan layanan BSU lewat kantor pos. Mereka nilai sistem ini ramah pekerja dan perhatikan kebutuhan masyarakat.
Pos Indonesia serahkan bansos sembako dan PKH tahap 3
Agung, pekerja swasta di Jakarta Selatan, puas dengan proses di Kantorpos Fatmawati.
"Mekanismenya nggak ribet dan cepat. Pelayanannya juga baik," ujarnya.
Khairuddin, pegawai Dinas Pertanaman dan Hutan Kota, juga apresiasi layanan cepat tanpa antre panjang.
"Sangat mudah, cukup tunjuk KTP. Langsung dilayani," katanya.
Eny Lihatun, petugas keamanan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, nilai BSU kali ini lebih praktis karena didukung aplikasi Pospay.
"Langsung cair, Alhamdulillah mudah. Petugas ramah dan cepat," ucapnya.
Anggi, karyawan swasta, bahkan bilang pencairan lewat kantor pos lebih efektif daripada transfer rekening.
"Cair dalam 5 menit setelah tunjuk KTP. Lebih baik lewat kantor pos daripada transfer yang sering bermasalah," jelasnya.
Indah Fitri Ramdan, karyawan dealer motor, bersyukur bisa cairkan BSU meski rekening sebelumnya tidak aktif.
"Pelayanan bagus, cepat, dan informatif. Cukup tunjuk KTP. BSU sangat bantu, apalagi harga kebutuhan naik," ungkapnya.
Dengan pendekatan inklusif dan inovatif, PosIND perkuat perannya sebagai garda depan penyalur bansos yang andal bagi pemerintah dan masyarakat.
Halaman Selanjutnya
Dana juga bisa ditransfer langsung ke rekening Pospay, yang bisa diakses lewat ATM atau dipakai dalam transaksi digital.