Elon Musk Mengisyaratkan “Kembang Api” Saat Trump Menandatangani “Rancangan Besar dan Indah”-Nya

Elon Musk, orang terkaya di dunia, menghabiskan Hari Kemerdekaan AS dengan melakukan hal yang paling ia kuasai: memicu spekulasi, kontroversi, dan mengisyaratkan langkah politik besar—semuanya dari balik layar.

CEO Tesla dan SpaceX itu memulai Hari Kemerdekaan AS dengan unggulan patriotik di platform X (dulu Twitter): "🇺🇸🇺🇸 Selamat ulang tahun, Amerika! 🇺🇸🇺🇸"

Tapi yang bikin heboh adalah lanjutannya: "Hari yang tepat untuk… kembang api 🔥🔥"

Apa Musk merujuk pada kembang api sungguhan? Atau ini kode terselubung bahwa "kembang api politik" akan segera meledak?

Waktunya bukan kebetulan. Sehari sebelumnya, Kongres menyetujui RUU andalan Presiden Donald Trump, "One Big Beautiful Bill", paket kebijakan yang mencakup pemotongan anggaran besar, penghapusan subsidi energi bersih, dan perubahan kontroversial pada program jaminan sosial. Trump rencananya menandatangani RUU itu pada 4 Juli.

Musk sudah menentang keras RUU ini. Pada 30 Juni, ia mengancam akan membentuk kekuatan politik baru jika RUU disahkan:
"Jika RUU gila ini lolos, Partai Amerika akan dibentuk keesokan harinya. Negara kita butuh alternatif selain duopoli Demokrat-Republik agar rakyat punya SUARA."

Kini RUU telah disetujui, Musk tampaknya siap bertindak—setidaknya di dunia maya.

Polling Hari Kemerdekaan Musk

Pada 4 Juli, Musk meluncurkan polling provokatif: "Hari Kemerdekaan adalah waktu tepat untuk bertanya: apakah kalian ingin merdeka dari sistem dua partai (atau ‘satu partai’)? Haruskah kita bikin Partai Amerika?"

Pengguna X diberi dua pilihan: "Ya" atau "Tidak". Dalam hitungan jam, hampir 400.000 orang memilih, dengan 3,6 juta lebih yang melihat. Polling ini akan ditutup 5 Juli.

Musk punya rekam jejak menggunakan polling Twitter untuk keputusan besar. Pada 2022, ia meminta pendapat netizen soal mengaktifkan kembali akun Twitter Donald Trump yang dibanned. Setelah 15 juta suara (52% setuju), akun Trump dihidupkan lagi.

MEMBACA  9 Penawaran dari Penjualan Discover Samsung: Ponsel, Tablet, TV

Di 2021, ia juga bertanya apakah harus menjual 10% saham Tesla untuk bayar pajak. Hasilnya? $5 miliar saham dilepas setelah 58% setuju. Jadi, ketika Musk bilang polling bisa berujung aksi nyata, orang-orang langsung memperhatikan.

Strategi atau Sekadar Pencitraan?

Musk bahkan merinci strategi realistis untuk partai ketiga:
"Fokus ke 2-3 kursi Senat dan 8-10 distrik DPR. Dengan margin tipis di legislatif, itu cukup jadi suara penentu untuk UU kontroversial, memastikan kehendak rakyat terwakili."

Gagasan ini menanggapi frustrasi pemilih terhadap dua partai utama. Polling Gallup 2024 menunjukkan 43% warga AS kini menyebut diri independen—blok politik terbesar di negeri itu.

Tapi, entah Partai Amerika Musk betulan atau sekadar sandiwara. Sebelumnya, ia kerap mengancam lompat ke politik tapi akhirnya mundur. Namun kini, dengan Trump kembali berkuasa, RUU yang ia benci jadi UU, serta tekanan makin besar ke perusahaan seperti Tesla, mungkin Musk kali ini lebih serius.

Apapun niatnya, miliarder ini kembali memposisikan diri di pusat perdebatan paling panas di AS.

Pesan kode Musk langsung jadi bahan spekulasi di X. Ada yang bertanya, "Kalau Elon Musk bikin Partai Amerika, apa kamu bakal dukung?"

Di tengah seriusnya diskusi, guyonan juga muncul. Salah satu akun nyeletuk, "Jangan-jangan roket SpaceX meledak lagi?" sambil mengingatkan perusahaan roket sang miliarder.