Analisis kosmologi terbaru memberikan dukungan kuat bagi hipotesis bahwa materi gelap, yang konon menyusun sekitar 85% alam semesta, tunduk pada hukum gravitasi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nature Communications pada 3 November lalu menganalisis pergeseran merah galaksi dan menemukan bahwa materi gelap berperilaku konsisten dengan prediksi teori relativitas umum.
Para peneliti mempelajari bagaimana galaksi, yang sebagian besar terdiri dari materi gelap, bergerak menuju gravitational well—cekungan dalam struktur ruangwaktu—seperti yang diharapkan jika hanya dipengaruhi oleh gravitasi. Ini membuktikan bahwa materi gelap memang merespons gaya gravitasi, sama seperti materi biasa.
Namun, studi ini juga menyisakan ruang untuk kemungkinan kecil adanya "gaya kelima" yang memengaruhi materi gelap. Meskipun buktinya sangat lemah, jika gaya seperti itu benar-benar ada, kekuatannya diperkirakan tidak melebihi 7% dari kekuatan gravitasi. Keberadaan gaya kelima akan memaksa para ilmuwan untuk menilai ulang pemahaman mereka tentang evolusi galaksi.
Penelitian lebih lanjut dengan data terbaru dari Vera C. Rubin Observatory dan Dark Energy Survey diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai misteri materi gelap ini.