Sebuah asteroid yang ditemukan akhir tahun lalu diperkirakan akan berada di dekat ruang angkasa kita pada tahun 2032.
Kabar baiknya? Ia tidak menuju Bumi.
Asteroid 2024 YR4 sudah tidak terlihat lagi, tapi NASA sempat mengamatinya sekali lagi dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb pada Mei sebelum menghilang. Data baru ini membantu memperjelas prediksi arah pergerakan batuan antariksa ini.
Sebagian besar puing-puing batuan sisa pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun lalu terlalu jauh untuk mengancam Bumi. Tapi risiko kecil akan krisis eksistensial mendorong banyak orang bergabung dalam “lingkungan pengawasan planet”, memantau asteroid kuno dan komet yang melintas. Bagaimanapun, tak ada yang mau bernasib seperti dinosaurus.
Perhitungan terbaru meningkatkan kemungkinan asteroid ini menabrak Bulan pada 22 Desember 2032. Probabilitas tumbukan kini naik dari 3,8% menjadi 4,3%.
Diagram ini menunjukkan kemungkinan lokasi Asteroid 2024 YR4 (warna kuning) pada 22 Des 2032. Kredit: NASA/JPL Center for Near-Earth Object Studies
Asteroid 2024 YR4 sempat ramai diberitakan setelah penemuannya karena berpotensi menabrak Bumi. Ukurannya diperkirakan 130-300 kaki, cukup besar untuk disebut “pembunuh kota”. Studi tentang Meteor Crater di Arizona menunjukkan ia terbentuk oleh asteroid selebar 100-170 kaki 50.000 tahun lalu.
“Dampak serupa hari ini bisa menghancurkan kota seukuran Kansas City,” kata David Kring, pakar kawah tumbukan di Lunar and Planetary Institute, dalam blog NASA.
Setelah berbulan-bulan melacak orbit Asteroid 2024 YR4, ilmuwan NASA menyingkirkan kemungkinan tabrakan dengan Bumi. Menurut mereka, tidak ada risiko nyata dalam 7 tahun ke depan atau setelahnya. Sekarang satu-satunya target potensial adalah Bulan.
Tapi tenang saja. Meski probabilitasnya naik, asteroid ini masih lebih mungkin meleset. Bahkan jika menabrak, itu takkan memengaruhi Bumi.
“Dalam kemungkinan kecil asteroid ini menabrak, orbit Bulan tidak akan berubah,” jelas NASA.
Justru, tabrakan dengan Bulan bisa menjadi kesempatan emas bagi astronom untuk mengamati dampaknya. Kawah baru di Bulan yang sudah penuh bekas tabrakan bisa memberikan wawasan baru bagi ilmuwan.
Negara-negara sedang mengembangkan sistem peringatan dan strategi pertahanan jika ada asteroid/komet yang membahayakan Bumi. Sebagai uji coba, NASA meluncurkan misi DART tahun 2022 yang sengaja menabrakkan pesawat ke asteroid tidak berbahaya. Misi ini berhasil menggeser orbit Dimorphos, membuktikan NASA mampu mengubah arah asteroid berbahaya di masa depan jika diperlukan.
Prediksi awal pelacakan asteroid selalu mengandung ketidakpastian, tapi akurasinya meningkat dengan setiap pengamatan. Prediksi lokasi Asteroid 2024 YR4 kini 20% lebih tepat dibanding sebelumnya.
Ilmuwan harus menunggu tiga tahun sampai asteroid ini kembali mendekati Bumi untuk pengamatan lanjutan. NASA berencana mengamatinya lagi pada 2028 untuk terus melacak pergerakannya.