CEO OpenAI Sam Altman Tiba di Washington dengan Pesan Kunci untuk Pembuat Kebijakan
CEO OpenAI, Sam Altman, tiba di Washington pekan ini dengan pesan yang dirancang hati-hati untuk para pembuat kebijakhn: Kecerdasan buatan (AI) sudah meningkatkan produktivitas jutaan warga Amerika, dan perusahaannya bertekad untuk membuatnya “demokratis” dengan memberdayakan semua orang. Sementara ibukota ramai dengan perdebatan soal regulasi AI, Altman memposisikan OpenAI bukan sebagai pengganggu yang ditakuti, melainkan sebagai mesin kemajuan universal.
“Ini bukan tentang menghentikan disrupsi, tapi tentang menyerahkannya ke tangan masyarakat agar mereka bisa mendapat keuntungan,” kata sumber yang memahami pemikiran Altman kepada Axios.
Waktu penyampaian pesan ini sangat strategis. ChatGPT kini menangani 2,5 miliar permintaan per hari, dengan 330 juta kueri harian berasal dari AS saja—demikian data OpenAI ke Axios. Delapan bulan lalu, angkanya masih 1 miliar per hari. Sebagai perbandingan, Google memproses sekitar 14-16 miliar pencarian harian. Artinya, dalam kurang dari dua tahun, AI percakapan OpenAI berkembang hingga setara dengan seperenam volume mesin pencari terbesar di dunia.
Tantangan Baru: Perubahan Kebiasaan Pencarian
Selama puluhan tahun, "Google it" identik dengan pencarian. Analisis terbaru oleh Rand Fishkin dari Datos menunjukkan betapa kebiasaan ini sudah mengakar. Di 2024, rata-rata pengguna desktop aktif di AS melakukan 126 pencarian unik di Google per bulan—mulai dari "login Facebook" hingga berbelanja dan cari berita.
Tapi alat AI seperti ChatGPT mulai menggerogoti kebiasaan ini, tak hanya bagi pengguna berat. Segmen kecil namun tumbuh mulai mengganti mesin pencari dengan AI, memintanya mencari, merangkum, atau membuat jawaban alih-alih memindai daftar tautan biru.
Fishkin mencatat, meski kebanyakan pengguna belum meninggalkan Google, ancamannya cukup nyata hingga Google meluncurkan fitur AI "Search Generative Experience" dan tab "Web" untuk yang masih suka tautan tradisional.
Mengapa Ini Penting untuk Google
Bisnis inti Google adalah iklan pencarian, yang menghasilkan $175 miliar tahun lalu—lebih dari separuh total pendapatan $307 miliar mereka. Jika sebagian pencarian bernilai tinggi beralih ke ChatGPT, mesin ekonomi Google menghadapi risiko jangka panjang.
Perusahaan ini mengeluarkan miliaran untuk mengintegrasikan AI Gemini ke pencarian, tapi strategi ini punya dua dilema:
- Kanibalisme: Jawaban AI bisa mengurangi klik iklan, melemahkan aliran pendapatan utama.
- Reputasi: Dengan terburu-buru mengikuti fitur serupa, Google bisa dianggap menjiplak OpenAI, bukan berinovasi.
Mengapa Ini Penting untuk OpenAI
Kunjungan Altman ke Washington bukan sekadar pamer. Dia menawarkan jalan tengah antara pesimis "AI akan mengambil pekerjaanmu" dan optimis "AI akan selamatkan dunia". Argumen ekonominya: AI adalah pendorong produktivitas yang harus diakses luas, bukan dikendalikan segelintir korporasi atau pemerintah.
OpenAI bertaruh bahwa ChatGPT akan berkembang dari sekadar "keajaiban" menjadi alat sehari-hari untuk kerja, belanja, dan kreativitas. Menurut Altman, tujuannya adalah menciptakan "otak untuk dunia" dengan kecerdasan yang "terlalu murah untuk diukur".
Apa Artinya bagi Pengguna
Pertarungan ChatGPT vs Google bisa mengubah cara kita menjelajahi web:
- Konsumen: Jawaban lebih cepat dan interaktif, tapi dengan lebih sedikit keragaman perspektif. AI bisa memusatkan kekuasaan informasi lebih dari mesin pencari.
- Kreator & bisnis: Dulu, dominasi Google berarti mengoptimalkan konten untuk satu algoritma. Pencarian berbasis AI berarti konten bisa dirangkum tanpa atribusi—ancaman bagi penerbit yang sudah kesulitan dapat trafik.
- Masyarakat: Altman bilang demokratisasi adalah kunci, tapi AI juga berisiko menyebarkan misinformasi, bias, dan memusatkan kekayaan ekonomi di tangan sedikit orang.
Masa Depan Pencarian
Kita mungkin menyaksikan pergeseran perilaku online terbesar sejak era smartphone. Fishkin masih skeptis AI akan gantikan Google dalam waktu dekat, tapi pengguna awal sudah tunjukkan potensinya. Jika ChatGPT bisa tangani seperenam volume Google hari ini, apa yang terjadi jika AI terintegrasi di ponsel, mobil, dan asisten suara?
Google tak akan hilang, tapi dominasi tak terbantahannya untuk pertama kali terancam sejak era Yahoo dan AltaVista. Pertarungan masa depan pencarian akan menentukan apakah informasi tetap terbuka dan terdistribusi, atau terkonsentrasi di segelintir platform AI yang kuat.