Analis Menyatakan Perang Dagang Trump Akan Merugikan Seluruh Sektor Energi AS, Mulai dari Minyak hingga Surya

Mengapa konflik ini terjadi? Versi singkatnya adalah Trump dan para penasihatnya percaya bahwa tarif akan membantu ekonomi AS dengan mendorong pembangunan pabrik di sini, mengurangi defisit perdagangan, dan menghukum hambatan masuknya produk AS di negara lain.

"Kami akan memperkuat basis industri domestik," kata Trump dalam pidato 2 April yang mengumumkan tarif untuk hampir semua mitra dagang AS. "Kami akan membuka pasar asing, menghancurkan hambatan perdagangan luar negeri, dan pada akhirnya, produksi lebih banyak di dalam negeri berarti persaingan lebih ketat serta harga lebih murah bagi konsumen."

Tarif adalah pajak yang dikenakan pemerintah atas impor. Seiring kenaikan tarif oleh pemerintah AS, negara lain membalas dengan menaikkan tarif mereka juga.

Yang memperparah kekacauan adalah kebijakan yang sering berubah, dengan presiden kerap mengumumkan perubahan lewat media sosial, seperti yang terjadi baru-baru ini terkait tarif untuk Uni Eropa.

Saya berbicara dengan Chris Seiple, Wakil Ketua Wood Mackenzie untuk sektor energi dan terbarukan, untuk mendalami bagian laporan yang membahas energi terbarukan. Berikut percakapannya, yang telah disunting agar lebih ringkas dan jelas:

Dan Gearino: Untuk industri energi terbarukan, apakah masalah utamanya adalah tarif membuat segalanya lebih mahal, atau ada faktor lain?

Chris Seiple: Tentu, kenaikan harga adalah bagian besar dari masalah. Tantangan kedua—dan ini agak unik di bisnis energi—adalah pengaruh regulasi yang sangat kuat. Banyak utilitas di AS harus melalui proses regulasi yang panjang untuk mendapatkan persetujuan proyek yang ingin mereka bangun. Di tengah ketidakpastian tarif yang tinggi, mereka tidak tahu berapa biaya yang dibutuhkan. Ini sangat menantang bagi industri ini, dan dampaknya lebih besar pada energi terbarukan dibanding sektor lain seperti gas atau batu bara, karena ketergantungan kita pada impor peralatan jauh lebih tinggi, terutama untuk penyimpanan baterai, di mana saat ini kita hampir sepenuhnya bergantung pada impor dari China.

MEMBACA  Proyek grafiti digital ini membuat internet menyenangkan lagi, piksel demi piksel — saksikan sendiri

Dan Gearino: Untuk penyimpanan baterai, ada upaya meningkatkan kapasitas manufaktur di AS. Bagaimana perkembangan terkininya?

Chris Seiple: Masih sangat awal. Sebagian besar produksi baterai di AS ditujukan untuk kendaraan listrik, bukan proyek penyimpanan skala utilitas. Jadi, kapasitas manufaktur yang ada masih sangat kecil dibandingkan permintaan, membuat kita masih mengimpor lebih dari 90% kebutuhan.

Chris Seiple adalah Wakil Ketua Wood Mackenzie untuk sektor energi dan terbarukan.
Foto: Wood Mackenzie