Akun tersebut aktif setidaknya antara September 2019 hingga Januari 2021, dengan nama pengguna @PhDofbombsaway. Akun ini menggunakan beberapa nama layar berbeda, termasuk "Dr. Erwin J. Antoni III" dan "Dr. Curtis LeMay"—merujuk pada jenderal Angkatan Udara AS yang memimpin pengeboman Jepang di Perang Dunia II, mendukung penggunaan senjata nuklir, dan mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama George Wallace, seorang segregasionis, pada 1968. Foto profil akun ini adalah gambar stok awan jamur api.
Persona akun ini adalah pendukung setia Trump yang terlibat dalam berbagai teori konspirasi, mulai dari penyangkalan Covid hingga serangan terhadap Black Lives Matter, bahkan terkait kematian Jeffrey Epstein. Postingannya, yang dipengaruhi pandangan Katolik garis keras, terkadang menunjukkan misogini dan pengetahuan tentang taktik militer Nazi.
Akun ini membagikan campuran teori konspirasi dan konten pro-Trump MAGA, serta berinteraksi dengan sejumlah influencer sayap kanan seperti Jack Posobiec, Mark Dice, James O’Keefe, Scott Adams, Cassandra MacDonald, Steven Crowder, James Woods, dan Robby Starbuck.
Sepanjang 2020, akun ini menyebarkan teori konspirasi Covid, khususnya klaim bahwa Cina sengaja menciptakan virus untuk menghancurkan musuhnya. Pada Februari 2020, menanggapi pertanyaan tentang berapa banyak bom nuklir yang harus dijatuhkan AS ke Cina jika terbukti bertanggung jawab atas Covid-19, akun ini—dengan nama layar "Dr. Curtis LeMay"—menulis, "Semua bom—percayalah, aku ahlinya."
Akun ini juga kerap memposting konten misoginis. Pada November 2019, misalnya, pemegang akun ini mengklaim bahwa Jeffrey Epstein "tidak bunuh diri." Di bulan yang sama, menanggapi postingan tentang calon presiden Kamala Harris, mereka menulis, "Dia bekerja paling baik saat hidup menundukkannya."
Namun, akun ini paling konsisten dalam mendukung teori konspirasi bahwa Joe Biden mencuri pemilihan presiden 2020. Setelah pemilu 3 November 2020, akun ini memposting ratusan kali tentang bagaimana pemilu dikatakan dimanipulasi.
Sementara merujuk berbagai politisi GOP, Trump sendiri, dan influencer ekstrem kanan seperti Phillip Buchanan serta troll internet Catturd, akun ini paling sering membagikan klaim konspirasi pemilu dari Election Wizard—akun yang dijalankan Travis Vernier, mantan polisi Oklahoma City tanpa pengalaman menilai data pemilu. Meski begitu, Vernier menjadi salah satu suara paling berpengaruh dalam gerakan Stop the Steal, bahkan diundang ke Mar-a-Lago saat Trump mengumumkan pencalonannya kembali pada 2022.
Selain teori konspirasi, akun ini juga menggunakan retorika kekerasan untuk menyatakan sejauh apa mereka bersihkan demi memastikan Trump menang lagi.