Tahun Baru tinggal sebentar lagi, yang juga berarti kita sudah tenggelam dalam musim CES. Untuk tahun 2026, pameran elektronik konsumen terbesar di dunia ini kembali ke Las Vegas dan diperkirakan akan sangat berfokus pada robot dan “hidup bersama AI”— suatu arah yang mungkin tidak terlalu disambut gembira oleh para penggemar mobil setelah sorotan berat pada kendaraan tahun lalu.
LIHAT JUGA:
LG akan meluncurkan robot asisten rumah baru di CES 2026
Meski demikian, para produsen mobil terbesar di planet ini tetap akan hadir karena industri ini terus berputar dengan kencang menuju AI, sama seperti yang lain. Seperti tahun lalu, perlihatkan perangkat lunak akan jauh lebih banyak daripada pengumuman mobil baru fisik—yang, tergantung siapa yang ditanya, bisa dianggap sebagai kemajuan menggembirakan atau justru kekecewaan besar.
Jadi, inilah semua yang perlu Anda ketahui seputar mobil di CES 2026.
Sony-Honda Kembali Lagi
Pada CES 2025, kami meliput debut EV pertama dari usaha patungan Sony-Honda, yaitu AFEELA 1. Meski tidak melihatnya bergerak, Sony-Honda Mobility Group sempat memandu kami melalui demo sistem infotainment mobil tersebut. Untuk tahun 2026, perusahaan ini berencana kembali dengan apa yang mereka sebut versi “pra-produksi” dari AFEELA 1, bersama sebuah kendaraan konsep baru.
Yang kurang jelas adalah apa yang sebenarnya dianggap Sony-Honda sebagai pra-produksi saat ini. Versi yang ditampilkan tahun 2025 sudah terlihat siap jalan, setidaknya dari segi visual, sehingga perbedaannya terasa lebih semantik daripada substansial.
Menurut SHM Group, EV mereka diperkirakan akan mulai diproduksi sekitar tahun 2026 dan awalnya hanya tersedia di California.
Mashable Light Speed
Kendaraan Berbasis Perangkat Lunak Menjadi Sorotan (Lagi)
Jika ada satu tema yang akan mendominasi CES 2026 dengan tenang, itu adalah pergeseran berkelanjutan menuju kendaraan berbasis perangkat lunak. Ini bukan hal baru, tetapi semakin tak terhindarkan. Produsen mobil kini kurang tertarik memamerkan kendaraannya sendiri dan lebih fokus membuktikan bahwa mobil mereka bisa berevolusi setelah keluar dari pabrik.
Itu berarti sistem operasi, pembaruan *over-the-air*, dan tumpukan perangkat lunak modular akan ada di mana-mana. Perusahaan seperti P3 memanfaatkan CES untuk menyoroti platform berbasis Android Automotive—yang memungkinkan produsen meluncurkan fitur, aplikasi, dan layanan lama setelah kendaraan dikirim. Bagi konsumen, ini bisa berarti peningkatan infotainment dan fitur seiring waktu. Bagi produsen, ini tentang kecepatan, fleksibilitas, dan pada akhirnya, aliran pendapatan baru.
Pergeseran yang lebih besar adalah menuju “AI agentik.” Sebagai referensi, ini adalah sistem AI yang secara aktif membuat keputusan atas nama pengguna, bukan hanya merespons perintah.
Di CES 2026, perkirakan melihat AI dimanfaatkan untuk perencanaan rute, manajemen energi, dan sistem bantuan pengemudi yang beradaptasi secara real-time alih-alih mengikuti aturan tetap. Di permukaan, ini adalah upaya inovasi yang berarti, tetapi memunculkan pertanyaan tentang privasi dan seberapa banyak kendali yang rela diserahkan pengemudi.
Jangan Berharap Banyak Pertunjukan Spektakuler
Jika CES 2025 tentang janji-janji besar, CES 2026 tampak lebih seperti kenyataan. Beberapa analis mencatat bahwa produsen mobil kini berada dalam fase yang kurang glamor untuk mengubah pengumuman sebelumnya menjadi produk nyata. Begitulah keadaan industri otomotif saat ini, terutama mengingat perkembangan industri EV pada tahun 2025.
Menjelang CES 2026, industri EV berada di tempat yang jauh lebih realistis dibandingkan setahun lalu. Setelah bertahun-tahun dengan timeline agresif dan komitmen total, produsen mobil melakukan penyesuaian ulang karena permintaan terbukti lebih lembut dan tidak merata dari yang diharapkan. Penjualan EV AS mencapai puncaknya di akhir 2025 menjelang berakhirnya insentif federal, lalu turun drastis, memaksa perusahaan seperti GM dan Ford menarik miliaran dana rencana pengeluaran EV sambil kembali fokus pada hybrid, truk, dan SUV yang benar-benar laku.
Produsen mobil kini beroperasi dalam apa yang disebut analis industri sebagai era “realisme EV,” di mana elektrifikasi tetap menjadi tujuan jangka panjang, tetapi jalannya lebih lambat, lebih terfragmentasi, dan jauh kurang ideologis. Perkirakan CES 2026 akan mencerminkan pergeseran itu.
Itulah sebabnya pameran ini mungkin terasa lebih sepi dari perspektif berita mobil, dan itu belum tentu hal buruk. CES selalu menjadi acara yang digerakkan oleh pemasok, dan tahun ini kemungkinan akan menyoroti chip, sensor, robotika, dan teknologi manufaktur yang tidak akan menarik perhatian besar.