Warga Sipil Tewas di Dekat Pusat Distribusi Bantuan, Gaza Utara

Setidaknya enam belas orang tewas dan beberapa lainnya terluka di kota Jabalia di Gaza utara setelah muncul laporan bahwa korban jiwa terjadi dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan pada Senin, menurut sumber Palestina.

Lembaga berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa juga terdapat korban jiwa di bagian lain Jalur Gaza. Di antara mereka ada beberapa perempuan dan anak-anak.

Militer Israel menyatakan sedang menyelidiki laporan tersebut.

Militer Israel mengumumkan perluasan serangannya terhadap kelompok Islamis Palestina, Hamas, di pesisir Gaza setelah negosiasi gencatan senjata awalnya gagal mencapai kesepakatan.

Militer menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, mereka telah “memperluas operasi darat, menetralisir teroris, dan menghancurkan gudang senjata serta banyak fasilitas infrastruktur teroris di atas dan bawah tanah.”

Angkatan udara juga menyerang puluhan target, menurut pernyataan mereka.

Otoritas kesehatan yang dikendalikan Hamas menyatakan lebih dari 54.400 warga Palestina tewas di Jalur Gaza sejak perang Gaza dimulai lebih dari satu setengah tahun lalu.

Perang dipicu oleh serangan pimpinan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 diculik serta dibawa ke Jalur Gaza.

Hamas: Korban Jiwa Lagi di Dekat Pusat Distribusi Makanan Gaza

Di tempat lain, Hamas menyebut tentara Israel kembali menewaskan warga dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan selama serangan di Gaza.

Kantor media organisasi itu mengatakan pada Senin bahwa “tiga warga sipil kelaparan” tewas di Rafah. Menurut informasi yang ada, 35 orang juga luka-luka.

Militer Israel menyatakan pasukannya berusaha mencegah pendekatan tersangka yang dianggap membahayakan, dan menembakkan tembakan peringatan.

Insiden terjadi sekitar 1 kilometer dari titik distribusi di Rafah pada malam hari, di luar jam operasional pusat tersebut.

MEMBACA  Perang Gaza: PBB berharap adanya perlintasan bantuan Barat baru di Erez

Militer menyadari laporan korban jiwa, dan menambahkan bahwa “detail insiden sedang diselidiki secara menyeluruh.”

Militer Israel menegaskan tidak menghalangi warga mencapai pusat distribusi, dan menyatakan “Hamas berupaya sekuat tenaga menggagalkan distribusi makanan di Jalur Gaza.”

Kementerian Dalam Negeri yang dikendalikan Hamas telah menyerukan warga untuk memboikot mekanisme distribusi baru.

Menurut kantor media Hamas, total 52 orang telah tewas di titik-titik distribusi sejak dibuka pekan lalu.

Informasi dari kedua belah pihak tidak dapat diverifikasi secara independen.

Laporan: Militer Israel Tembak Mati Anak 14 Tahun di Tepi Barat

Seorang anak Palestina berusia 14 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan media lokal pada Senin.

Insiden terjadi di sebuah desa di utara Ramallah.

Militer Israel menyatakan pasukannya menembak seorang Palestina yang mencoba melempar batu ke jalan dan melemparkan “dua botol berisi zat berbahaya” ke arah tentara.

Namun, militer awalnya tidak mengkonfirmasi identitas atau usia individu tersebut.

Ketegangan di Tepi Barat yang diduduki semakin memburuk sejak perang Gaza dimulai.

Sejak itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 928 warga Palestina tewas di Tepi Barat dalam operasi militer Israel dan bentrokan bersenjata.

Kekerasan oleh pemukim radikal Israel terhadap warga sipil Palestina juga meningkat.