Utusan AS Steve Witkoff dan Vladimir Putin dari Rusia telah bertemu di Kremlin, menjelang tenggat waktu Donald Trump bagi Moskow untuk menyetujui gencatan senjata di Ukraina.
Pembicaraan berlangsung selama tiga jam, menurut laporan media Rusia, setelah Witkoff mendarat di Rusia awal Rabu.
Presiden AS mengatakan Rusia bisa menghadapi sanksi berat atau sanksi sekunder terhadap semua yang berdagang dengannya jika tidak mengambil langkah mengakhiri “perang mengerikan” dengan Ukraina.
Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina, memperingatkan bahwa Rusia hanya akan serius menuju perdamaian jika mulai kehabisan uang. Dia menyambut ancaman sanksi AS yang lebih ketat dan tarif bagi negara pembeli minyak Rusia.
Dalam gambar yang dibagikan media Rusia, keduanya—yang sebelumnya beberapa kali bertemu—terlihat tersenyum dan bersalaman di aula megah.
Harapan untuk kesepakatan sebelum Jumat redup, sementara Rusia terus melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina meski ancaman sanksi Trump.
Sebelum menjabat Januari lalu, Trump klaim bisa akhiri perang Rusia-Ukraina dalam sehari. Gagal, dan kini ia frustasi karena tak ada kemajuan nyata, dengan retorikanya pada Rusia semakin keras.
“Kami kira sudah [perang] selesai berkali-kali, lalu Presiden Putin meluncurkan roket ke kota macam Kyiv dan membunuh banyak orang di panti jompo atau semacamnya,” ujarnya bulan lalu.
Tiga putaran perundingan Ukraina-Rusia di Istanbul gagal mendekatkan perang pada akhirnya, tiga setengah tahun setelah invasi penuh Moskow.
Prasyarat militer dan politik Moskow untuk damai tetap tak bisa diterima Kyiv maupun sekutu Baratnya. Kremlin juga berulang kali menolak permintaan Kyiv untuk pertemuan Zelensky-Putin.
Sementara itu, pemerintahan AS menyetujui penjualan senjata tambahan senilai $200 juta ke Ukraina, usai panggilan Zelensky-Trump yang juga bahas kerja sama pertahanan dan produksi drone.
Ukraina menggunakan drone untuk serang kilang dan fasilitas energi Rusia, sementara Moskow fokuskan serangan udara ke kota-kota Ukraina.
Administrasi Militer Kota Kyiv menyebut korban serangan pekan lalu naik jadi 32 setelah seorang pria meninggal. Serangan itu yang paling mematikan di Kyiv sejak invasi dimulai.
Otoritas Ukraina melaporkan serangan Rusia ke tempat liburan di Zaporizhzhia menewaskan dua orang dan melukai 12 lainnya.
“Tak ada logika militer dalam serangan ini. Ini hanya kekejaman untuk menakut-nakuti orang,” kata Zelensky.