Presiden AS tengah meninjau kandidat pengganti Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan berakhir masa jabatannya, setelah terjadi perbedaan pendapat mengenai pemotongan suku bunga.
Ditayangkan Pada 24 Des 2025
Bagikan artikel ini di media sosial
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa ia mengharapkan ketua Federal Reserve yang baru untuk tetap mempertahankan suku bunga rendah dan tidak pernah “berselisih paham” dengannya.
Pernyataan Trump disampaikan pada Selasa seiring berlangsungnya proses wawancara terhadap kandidat-kandidat pengganti Jerome Powell.
Rekomendasi Cerita
“Saya ingin Ketua Fed baru saya menurunkan Suku Bunga jika Pasar sedang baik, bukan menghancurkannya tanpa alasan yang jelas,” tulis Trump dalam unggahan panjang di platform Truth Social miliknya.
“Amerika Serikat harus dihargai atas KESUKSESAN, bukan dijatuhkan karenanya. Siapapun yang tidak sependapat dengan saya tidak akan pernah menjadi Ketua Fed!”
Sejak kembali menjabat pada Februari, Trump terus-menerus menekan Federal Reserve – bank sentral AS – untuk memotong suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Trump juga pernah mengancam akan memberhentikan Powell karena dianggap tidak mengikuti instruksinya untuk menurunkan suku bunga, bahkan menyebutnya “otak udang” dan “pecundang besar” di muka umum. Komentar presiden mengenai pengganti Powell ini memicu kekhawatiran akan masa depan independensi Fed dari intervensi politik – sebuah konvensi yang telah lama dijaga di AS.
Sepanjang tahun ini, Fed telah memotong suku bunga acuan sebanyak tiga kali, menjadi 3,5 hingga 3,75 persen pada pertengahan Desember. Namun, Trump sebelumnya menyatakan suku bunga idealnya harus serendah 1 persen.
Suku bunga yang lebih rendah membuat peminjaman uang lebih murah dan mendorong pengeluaran, tetapi langkah pemotongan yang terlalu cepat atau terlalu dalam berisiko memicu inflasi.
Michael Sandel, Kepala Investasi di Potomac River Capital dan sejarawan Federal Reserve, kepada Al Jazeera mengatakan bahwa Trump sedang mengirimkan pesan yang jelas kepada calon ketua Fed berikutnya.
“Jelas, pernyataan di minggu-minggu terakhir proses seleksi penerus Powell ini memfokuskan perhatian pada kandidat finalis mana yang akan melakukan apa yang diinginkan Trump. Atau dengan kata lain, siapa yang dapat meyakinkan Trump bahwa cara mereka adalah yang terbaik untuk kepentingannya,” ujar Sandel.
Menurut laporan CNBC, kandidat utama pengganti Powell antara lain Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional; Kevin Warsh, seorang finansir dan mantan gubernur Fed; serta Christopher Waller, gubernur Fed saat ini.
Hassett mengatakan pekan ini bahwa Fed harus terus memotong suku bunga, meskipun indikator ekonomi terkini menunjukkan performa ekonomi AS lebih baik dari perkiraan banyak analis sebelumnya.
Berdasarkan CNBC, Departemen Perdagangan AS melaporkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,3 persen untuk periode Juli hingga September, lebih tinggi dari prediksi pertumbuhan 3,2 persen untuk kuartal ketiga 2025 oleh analis Dow Jones.
Menurut Biro Urusan Ekonomi, sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh pengeluaran konsumen dan ekspor.
Sandel menyampaikan kepada Al Jazeera bahwa Hassett terlihat seperti kandidat terkuat mengingat hubungan kerja masa lalunya dengan Trump.
“Dari para finalis, taruhan saya pada Kevin Hassett, yang paling dekat dengan Trump dan sebagai ketua NEC, kemungkinan adalah orang terakhir yang berada di ruangan dan yang dapat menyampaikan argumennya dengan paling baik,” tuturnya.
Ia menambahkan, Hassett juga memiliki keahlian “langka” untuk dapat “mengajarkan ekonomi kepada Trump dan menyebarluaskan ide-ide khas Trump yang tak tertandingi.”
Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional, berbicara kepada media di luar Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat, pada 16 Desember 2025 [Evelyn Hockstein/Reuters]