Trump puji Mamdani atas kemenangan ‘luar biasa’ dalam pemilihan walikota New York dan fokus pada keterjangkauan hidup.
Diterbitkan Pada 21 Nov 202521 Nov 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Walikota New York terpilih Zohran Mamdani telah menggelar pertemuan di Gedung Putih, menyampaikan harapan akan terwujudnya hubungan yang produktif dan bersahabat meski memiliki riwayat saling mengkritik.
Dalam keterangan pers usai diskusi mereka pada Jumat, Trump memuji Mamdani – politikus Muslim yang pernah dicapnya sebagai “jihadis” dan diancam akan dicabut kewarganegaraan AS-nya – atas kampanye yang sukses dan penekanannya pada isu biaya hidup.
Rekomendasi Cerita
list of 3 itemsend of list
“Kami baru saja mengadakan pertemuan yang hebat, pertemuan yang sangat produktif. Kami memiliki satu kesamaan: kami ingin kota kami yang kami cintai ini menjadi sangat maju,” ujar Trump, yang dibesarkan di New York, seraya menambahkan bahwa Mamdani telah menjalani “perlombaan yang luar biasa” dan mengalahkan rivalnya “dengan mudah”.
“Saya menghargai pertemuan dengan presiden, dan seperti yang dikatakannya, ini merupakan pertemuan produktif yang berfokus pada tempat yang sama-sama kami kagumi dan cintai, yaitu New York City,” tanggap Mamdani, menyatakan bahwa ia membahas isu-isu seputar sewa, utilitas, dan belanja kebutuhan pokok.
Mamdani, seorang sosialis demokrat yang merangkul status New York sebagai komunitas multikultural dan memberikan pembelaan kuat untuk hak-hak rakyat Palestina, secara politik berseberangan dengan Trump, yang politik nativisnya menggambarkan imigran sebagai ancaman internal berbahaya dan sebelumnya memperjuangkan larangan masuk bagi Muslim ke AS.
Ditanya tentang perbedaan pandangan dengan Trump, seperti penegakan hukum imigrasi, Mamdani mengatakan ia berharap dapat bekerja sama menuju tujuan bersama meski terdapat perbedaan.
Ia mengacu pada video yang dibagikannya pada November 2024, di mana ia mendiskusikan isu-isu seperti keterjangkauan hidup dan keterlibatan AS dalam konflik luar negeri bersama para pemilih Trump usai pemilihan presiden 2024. Mamdani mengatakan ia kini berharap dapat menemukan titik temu untuk mengakhiri “perang abadi” AS dan menurunkan biaya hidup.
“Saya kira baik Presiden Trump maupun saya sama-sama sangat jelas dengan posisi dan pandangan kami. Dan yang sangat saya apresiasi dari presiden adalah pertemuan kami berfokus bukan pada poin-poin perbedaan, yang memang banyak jumlahnya, melainkan pada tujuan bersama yang kami miliki untuk melayani warga New York,” kata Mamdani.
“Hal itulah yang dapat mengubah hidup 8,5 juta orang yang saat ini menghadapi krisis biaya hidup, dengan satu dari empat orang hidup dalam kemiskinan,” ujarnya.
Seiring survei yang menunjukkan meningkatnya kekhawatiran atas kondisi perekonomian AS, Trump belakangan bersikap positif terhadap fokus Mamdani pada isu biaya hidup, meski sebelumnya terjadi perseteruan.
“Dia bilang banyak pemilih saya yang justru memilih dia,” kata Trump kepada wartawan. “Dan saya tidak masalah dengan itu.”