Tentara Myanmar Klaim Akan Berantas Kompleks Penipuan, Benarkah?

Jonathan Head, Koresponden Asia Tenggara, Bangkok
Lulu Luo
BBC / Jonathan Head

Tentara telah meruntuhkan bangunan-bangunan di KK Park dengan bahan peledak.

Kedamaian sore di Sungai Moei yang memisahkan Thailand dan Myanmar pecah oleh tiga ledakan dahsyat. Keluarga-keluarga etnis Karen yang sedang mandi dan bermain di air berlarian panik menuju tepian, sementara kepulan asap hitam membubung dari pepohonan di belakang mereka.

Konflik yang dipicu kudeta militer Myanmar hampir lima tahun lalu kembali merambah ke perbatasan.

Namun, pertempuran kali ini terkait dengan kompleks penipuan yang dijalankan sindikat kejahatan Tiongkok, yang telah berkembang pesat di Negara Bagian Karen dalam dua tahun terakhir.

“Kami bekerja untuk memberantas aktivitas penipuan daring hingga ke akar-akarnya,” ujar juru bicara junta Myanmar, Jenderal Zaw Min Tun.

Terdapat alasan kuat untuk menyangsikan klaim militer tersebut.

Kini, untuk pertama kalinya, perang saudara panjang Myanmar dan krisis penipuan saling berkait kelindan.

Getty Images
Pekerja KK Park menyeberangi Sungai Moei dari Myanmar ke Thailand pada 24 Oktober 2025.

Setelah kehilangan kendali atas wilayah luas negara kepada kelompok-kelompok pemberontak, tahun ini junta militer melancarkan serangan balasan, didukung wajib militer baru dan peralatan baru seperti drone yang disuplai Rusia dan Tiongkok. Di Negara Bagian Karen, mereka mendesak pasukan lawan utama, Karen National Union (KNU), yang telah mereka perangi selama delapan dekade dan merupakan salah satu penentang kudeta paling teguh.

Tiba-tiba, pada akhir Oktober, tentara menyerbu KK Park, salah satu kompleks penipuan terbesar dan paling tersohor di Negara Bagian Karen, mengusir ribuan warga asing yang menjalankan skema penipuan daring di sana—sebagian sukarela, sebagian lain tertipu atau menjadi korban perdagangan orang dan dipaksa bekerja. Tentara mengunggah video penyitaan ribuan ponsel, komputer, dan antena parabola layanan Starlink milik Elon Musk. Mereka mulai merubuhkan bangunan dengan bahan peledak.

Ini merupakan perubahan sikap yang mencolok. Selama bertahun-tahun, penguasa militer Myanmar menutup mata terhadap bisnis penipuan miliaran dolar yang berkembang pesat di sepanjang perbatasannya dengan Thailand. Panglima perang lokal yang bersekutu dengan militer menjadi pelindung utama dan mitra bisnis bos-bos penipuan Tiongkok, dan menjadi sangat kaya. Sebagian uang itu masuk ke kas para jenderal yang berkuasa. Junta mencoba menyalahkan KNU atas penipuan tersebut, namun tidak ada dasarnya; tidak seperti kelompok bersenjata Karen lainnya, KNU menjaga jarak dari bisnis itu.

MEMBACA  Tarif Trump gagal, tetapi model lama juga tidak akan menyelamatkan kita | Bisnis dan Ekonomi

Miliaran dolar telah hilang secara global oleh korban penipuan romansa, orang yang tertipu skema kripto cepat kaya, dan lansia yang menginvestasikan uang pensiunnya ke dana fiktif—banyak di antaranya berasal dari pusat-pusat ini. Sisi paling kelam industri ini terasa di Asia Tenggara, di mana skema penipuan daring ini dikaitkan dengan perdagangan orang, pencucian uang, dan pelanggaran HAM yang luas.

Keprihatinan internasional semakin meningkat, begitu pula koordinasi antar-lembaga penegak hukum, untuk memerangi momok ini. AS telah membentuk satuan tugas anti-penipuan multilembaga. Tiongkok, salah satu sekutu terdekat junta militer Myanmar, telah mendesaknya bertahun-tahun untuk berbuat lebih karena ribuan warga negaranya menjadi korban penipuan daring sekaligus diperdagangkan dan ditahan untuk tebusan di kompleks-kompleks itu.

Dari pemberitaan di media negara Myanmar yang menampilkan aksi militer di KK Park, tekanan ini akhirnya tampak berhasil.

Namun, perobohan di KK Park, meski spektakuler, tampaknya tidak menghancurkan infrastruktur untuk penipuan di sana. Dan operasi militer hanya berfokus pada kompleks ini—masih ada puluhan lainnya. Mereka memang menggerebek kota penipuan Shwe Kokko, tetapi hanya memasuki beberapa gedung, dan hingga saat ini hanya merubuhkan satu bangunan.

BBC / Jonathan Head
Beberapa bangunan di KK Park terlihat rusak parah.

Ribuan pekerja penipuan asing telah meninggalkan KK Park dan Shwe Kokko, dan menyeberangi Sungai Moei ke Thailand. Banyak lainnya berpencar ke lokasi berbeda, meski transportasi sulit dan mahal. Sekadar memesan mobil kini berbiaya 5.000 yuan, setara dengan sekitar $700 (£520). Bos-bos penipuan utama diduga telah memindahkan bisnisnya ke bagian Myanmar yang lebih terpencil dan tersembunyi, lebih jauh ke selatan di perbatasan.

Tapi di sebuah kota bernama Minletpan, sekelompok pekerja penipuan terperangkap bulan lalu di dua kompleks, yang dikenal sebagai Shunda dan Baoili. Kompleks ini dibangun tepat di tepi sungai dalam dua tahun terakhir. Mereka berada di area yang dikontrol DKBA, salah satu milisi yang bersekutu dengan junta militer.

MEMBACA  Pembayaran SSDI Maret 2024: Kapan Uang Anda Akan Datang?

Pada 21 November, menurut juru bicara KNU, pasukan mereka terlibat pertempuran dengan tentara, ketika mereka diserang dari belakang oleh DKBA di Minletpan. Mereka berbalik dan mengusir DKBA, tetapi kemudian mendapati diri mereka secara tak terduga menguasai dua pusat penipuan itu, beserta ribuan warga asing yang bekerja di dalamnya.

KNU mengumumkan ingin memberi contoh dengan mengundang jurnalis dan lembaga penegak hukum internasional untuk melihat kompleks yang direbut tersebut. Mereka menerbitkan foto dan dokumen untuk mengungkap cara kerja bisnis penipuan, alih-alih menghancurkan bukti seperti yang dilakukan militer di KK Park.

Mereka mengirim ratusan pekerja menyeberangi sungai ke Thailand, tetapi sekitar 1.000 orang, kebanyakan warga Tiongkok, menolak pergi, mungkin karena takut dituntut jika kembali ke Tiongkok.

Tapi selain segelintir jurnalis, ketertarikan internasional terhadap ‘tangkapan’ mereka tak kunjung muncul, dan pasukan junta mulai membombardir area tersebut untuk merebut kembali kompleks—itulah yang dapat kami dengar dari sisi Thailand. Banyak dari sisa pekerja penipuan kini telah melarikan diri ke bagian lain Myanmar, meski beberapa ratus masih berkemah di bawah terpal tipis di tepi sungai, bersama ratusan warga lokal, semua berharap menghindari pertukaran tembakan artileri.

BBC / Jonathan Head
Debu membubung di atas KK Park saat bangunan-bangunan dirubuhkan.

Semua drama ini bermuara pada satu hal: rencana junta yang banyak dikritik untuk mengadakan pemilihan umum akhir bulan ini. Perang saudara yang dipicu kudetanya meluluhlantakkan negara. Rezim militer dibenci sebagian besar rakyat Myanmar, dan diperlakukan sebagai paria di tingkat internasional.

Para jenderal mencari jalan keluar yang akan memberi mereka bayangan legitimasi, dan memenangkan sebagian dari banyak lawan mereka. Mereka memilih pemilu, tetapi pemilu di mana kelompok oposisi utama tidak dapat atau tidak mau berpartisipasi, dan di mana sebagian besar negara terlalu kacau bagi pemungutan suara untuk dilaksanakan sama sekali.

MEMBACA  Unit Rusia Auchan menepis desas-desus penjualan

Jadi, militer menjadikan merebut kembali wilayah sebanyak mungkin dari pemberontak sebelum pemilu sebagai prioritas. Mereka juga berusaha membersihkan citra, melalui operasi mencolok melawan kompleks penipuan. Ini terutama penting bagi sekutu internasional terkuatnya, Tiongkok.

Selama kami di perbatasan, kami melihat gumpalan debu membubung di atas KK Park saat lebih banyak bangunan dirubuhkan. Beberapa struktur terbesar di sana melengkung dan bengkok, jendela-jendelanya pecah; dinding bangunan lain sedang dirobohkan oleh ekskavator.

Tapi di kejauhan, banyak bangunan masih utuh. Beberapa memiliki persegi putih yang mencolok di atapnya yang hampir pasti adalah antena parabola Starlink, mengisyaratkan beberapa aktivitas penipuan mungkin masih berlangsung di sana.

Menyetir satu setengah jam ke selatan di Thailand, Anda mencapai pos perbatasan sepi bernama Wa Le—Wawlay dalam bahasa Burma. Sungai di sini begitu sempit, tak lebih dari anak sungai; Anda berjalan ke Myanmar melalui gerbang besi dan melintasi jembatan kayu biru kecil, di mana Anda disambut bendera-bendera KNU.

Tapi sementara wilayah sekitar Wawlay diperebutkan dengan sengit, dengan KNU merebut beberapa pangkalan militer awal tahun ini, pos penyeberangan ini dikontrol oleh DKBA.

Di sisi Thailand, papan-papan besar memperingatkan orang akan risiko terpikat bekerja untuk pusat penipuan. Namun hanya beberapa meter jauhnya, sebuah kompleks berpagar, dipasangi kawat berduri, telah dibangun tepat di sebelah sungai. Tempat ini dikenal sebagai Hengsheng 3; kami dapat mendengar generator menyala dan penjaga keamanan berbicara di balik tembok.

Ada jendela berjeruji, dan antena Starlink di atap. Kelompok pemantau telah mengidentifikasi tempat ini dan beberapa kompleks baru lainnya di sekitar Wawlay. Lebih banyak sindikat telah berpindah lebih jauh ke selatan ke Payathonzu, dekat pos perbatasan Tiga Pagoda.

Apa pun masa depan kompleks penipuan terkenal seperti KK Park dan Shwe Kokko—dan masih terlalu dini untuk menilai apakah mereka benar-benar ditutup—bisnis penipuan masih berkembang pesat di Myanmar.

Tinggalkan komentar