Tanah Longsor di Tambang Tewaskan Setidaknya 22 Orang di Tanzania

Dua puluh dua orang telah meninggal akibat tanah longsor di sebuah tambang di utara Tanzania, demikian dikatakan Presiden negara itu, Samia Suluhu Hassan.

Presiden Hassan mengatakan tanah longsor terjadi di tambang Ng’alita di distrik Bariadi, wilayah Simiyu.

“Rekan-rekan Tanzania ini adalah penambang kecil di daerah tersebut, mencoba mencari nafkah untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” kata Presiden Hassan.

Badan pertahanan sedang bekerja untuk mengeluarkan lebih banyak jenazah dari reruntuhan, katanya.

“Awalnya kami diberitahu ada 19 hingga 20 orang yang terjebak di tambang, tetapi sayangnya kami akhirnya menemukan 22 mayat,” kata Simon Simalenga, komisaris distrik Bariadi di wilayah tersebut kepada kantor berita Reuters.

Ia mengatakan kelompok orang tersebut mulai melakukan penambangan di daerah yang kaya mineral sekitar tiga minggu yang lalu sebelum pemerintah memberlakukan prosedur keamanan.

Daerah itu dilarang karena hujan deras yang terus berlangsung.

“Petugas pertambangan regional mengunjungi mereka dan menghentikan mereka dari penambangan karena sedang mengerjakan prosedur yang diperlukan,” kata Bapak Simalenga.

Penambangan tanpa pengaturan dan ilegal umum terjadi di Tanzania, yang merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia.

MEMBACA  Serangan Israel di Sekolah Gaza menewaskan setidaknya 14 orang