Apakah tindakan Israel dan AS meningkatkan risiko lebih banyak negara yang ingin memilikinya?
Amerika Serikat dan Israel menyerang Iran, dengan alasan negara tersebut tidak boleh memiliki senjata nuklir—klaim yang dibantah Tehran karena mereka menyatakan tidak sedang berusaha membangunnya.
AS dan Israel termasuk dari sembilan negara yang memiliki senjata nuklir.
Lalu, siapa yang berhak menentukan negara mana boleh punya senjata nuklir? Dan apakah aksi Israel serta AS telah memperbesar kemungkinan lebih banyak negara yang menginginkannya?
Pemandu: Adrian Finighan
Tamu:
- Tariq Rauf, mantan kepala koordinasi kebijakan keamanan dan verifikasi di Badan Energi Atom Internasional.
- Laicie Heeley, ahli kontrol senjata nuklir dan non-proliferasi, serta pemimpin redaksi Inkstick Media di Washington, DC.
- Tariq Ali, sejarawan dan editor di jurnal New Left Review di London.