Senat AS Mulai Bahas RUU ‘Besar dan Indah’ Trump | Berita Donald Trump

Senat AS Mulai Debat RUU "Big, Beautiful Bill" Trump yang Kontroversial

Senat Amerika Serikat telah memulai perdebatan terkait RUU "Big, Beautiful Bill" setebal 940 halaman yang diajukan Presiden Donald Trump. RUU ini berisi pemotongan pajak besar-besaran serta pengurangan drastis pada program kesehatan dan bantuan pangan.

Sidang semalam suntuk pada Minggu (29/6) berlangsung setelah Kantor Anggaran Kongres (CBO) yang nonpartisan memproyeksikan bahwa RUU ini akan menambah utang AS sebesar $3,3 triliun dalam sepuluh tahun. CBO juga memperkirakan 11,8 juta warga AS akan kehilangan asuransi kesehatan pada 2034 jika RUU ini disahkan.

Para pemimpin Partai Republik, yang menolak proyeksi CBO, berusaha memenuhi tenggat waktu Trump agar RUU ini disahkan sebelum 4 Juli, Hari Kemerdekaan AS. Namun, mereka nyaris gagal melewati procedural vote Sabtu malam setelah beberapa anggota Partai Republik memberontak. Butuh telepon dari Trump dan kunjungan Wakil Presiden JD Vance untuk mengamankan suara.

Senator Thom Tillis dari Carolina Utara, yang menolak RUU ini, mengumumkan tidak akan mencalonkan diri lagi setelah Trump mengancam akan mendukung penantangnya dalam pemilu pendahuluan. Tillis beralasan ia tak bisa mendukung pemotongan besar pada Medicaid, program kesehatan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Trump menyambut keputusan Tillis lewat unggahan di TruthSocial: "Berita bagus! ‘Senator’ Thom Tillis tidak akan maju lagi."

Sebagian Republikan justru mendorong pemotongan lebih dalam, terutama di sektor kesehatan, hingga Trump memperingatkan mereka: "Ingat, kalian masih perlu dipilih lagi. Jangan terlalu ekstrem! Pertumbuhan ekonomi akan menutupi semuanya, 10 kali lipat!"

RUU ini mencakup pemotongan pajak senilai $4 triliun, mempermanenkan tarif pajak Trump 2017 yang akan kadaluarsa tahun ini, sekaligus menambahkan kebijakan baru seperti penghapusan pajak tip. Namun, RUU ini juga mencabut insentif energi terbarukan, yang menurut Demokrat akan menghancurkan investasi energi bersih, serta memotong $1,2 triliun dari Medicaid dan bantuan pangan dengan memperketat syarat kerja dan pendaftaran.

MEMBACA  Kampanye tanah hangus Israel meninggalkan Gaza dalam kehancuran | Berita Konflik Israel-Palestina

Tambahan $350 miliar dialokasikan untuk keamanan perbatasan dan deportasi, sebagian dibiayai oleh biaya baru bagi imigran.

Para Senator Demokrat berupaya menunda pengesahan RUU ini, termasuk dengan meminta pembacaan naskah lengkap di Senat yang memakan waktu 16 jam. Pemimpin Minoritas Chuck Schumer menuduh Republikan ingin buru-buru mengesahkan RUU "yang dibuat diam-diam" sebelum publik paham dampaknya.

"Versi terbaru RUU ini malah memotong energi bersih lebih parah, yang akan menaikkan tagih listrik 10% dan menghilangkan 900.000 lapangan kerja," kata Schumer.

Senator Independen Bernie Sanders menyebut RUU ini "legislasi paling berbahaya dalam sejarah modern AS" yang menguntungkan miliarder namun menyengsarakan rakyat. "Kita tak punya uang untuk anak kelaparan atau layanan kesehatan, tapi kompleks industri militer dapat tambahan $150 miliar," kritiknya.

Proses legislasi masih panjang. Jika Senat menyetujui RUU ini, ia harus kembali ke DPR. Ketua DPR Mike Johnson telah memanggil anggota untuk bersiap kembali ke Washington pekan ini.

"Trump dan pendukungnya yakin RUU ini memenuhi janji kampanye. Tapi Demokrat menegaskan bahwa pemotongan pajak hanya menguntungkan orang kaya dan korporasi, sementara program sosial rakyat dipangkas," lapor Al Jazeera dari Washington.

RUU ini juga mengalokasikan $45 miliar untuk pusat detensi imigran baru, termasuk fasilitas keluarga, seiring pembukaan pusat detensi "Alligator Alcatraz" di Florida.

Meski ditentang, Republikan seperti Senator Katie Britt dan Lindsey Graham tetap bersikukuh: "Kami akan pastikan rakyat bisa menikmati lebih banyak penghasilan mereka."

Catatan: "legislasi" (seharusnya "legislasi" atau "undang-undang"), "penghasilan mereka" (bisa juga "uang mereka").