Kendaraan Terbalik Setelah Pasukan Israel Arahkan ke ‘Jalan Tidak Aman’, Kata Pejabat Lokal ke WAFA
Minimal 20 warga Palestina tewas dan banyak terluka setelah truk bantuan kemanusiaan terbalik di kerumunan orang di tengah Gaza, menurut Kantor Media Pemerintah di wilayah tersebut.
Insiden terjadi Rabu kemarin saat ribuan warga berkumpul di tengah Gasa mencari makanan dan kebutuhan pokok, di tengah krisis kemanusiaan yang kian parah.
Pejabat lokal yang dikutip agensi berita Palestina Wafa menyatakan kendaraan terbalik setelah pasukan Israel memaksanya melalui "jalan tidak aman".
Juru bicara Pertahanan Sipil Gasa, Mahmud Bassal, melaporkan 20 orang tewas dan puluhan luka-luka sementara ratusan warga menunggu bantuan, kata AFP.
"Meski ada izin terbatas untuk beberapa truk bantuan, okupasi sengaja menghalangi distribusi aman," tulis Kantor Media Pemerintah Gasa dalam pernyataan.
"Pengemudi dipaksa lewat rute penuh warga kelaparan yang sudah menunggu berminggu-minggu untuk kebutuhan dasar. Kerumunan putus asa seringkali menyerbu truk dan merebut isinya."
Insiden ini terjadi saat organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan dan penyakit merebak di Gasa, sementara kematian akibat gizi buruk terus bertambah.
Tiga orang dilaporkan meninggal karena gizi buruk pada Rabu, menurut sumber medis ke Al Jazeera. Seorang anak, Hiba Yasser Abu Naji, meninggal di RSU al-Shifa. Seorang bayi dan dewasa dari Jabalia juga dikabarkan tewas.
Senin lalu, militer Israel mengizinkan 95 truk bantuan masuk—jauh di bawah 600 truk per hari yang dibutuhkan menurut UNRWA. Rata-rata saat ini hanya 85 truk/hari.
Sementara itu, warga yang mendekati lokasi distribusi bantuan GHF kerap menjadi sasaran tembak Israel sejak organisasi itu beroperasi akhir Mei. Penembakan hampir terjadi tiap hari di lokasi mereka di tengah dan selatan Gasa.
Jens Laerke dari OCHA menyatakan meski ada bantuan masuk, "seharusnya ratusan truk tiap hari diperlukan selama berbulan-bulan atau tahun ke depan."
"Orang mati tiap hari. Ini krisis di ambang kelaparan," katanya, menambahkan berton-ton bantuan tertahan di perbatasan karena birokrasi dan akses tidak aman.
Di tempat lain, beberapa warga tewas dalam serangan Israel di penjuru Gasa.
RSU al-Awda melaporkan lima orang—termasuk seorang wanita dan dua anak—tewas dalam serangan ke rumah di utara kamp pengungsian Nuseirat. Empat lainnya tewas saat Israel menyerang dua rumah di lingkungan Shujayea, Kota Gasa.