“Sedikitnya 100 Orang Tewas Ditembak oleh Kelompok Bersenjata di Nigeria Tengah Utara, Kata Kelompok HAM” (Note: The text is formatted for visual appeal with clear spacing and punctuation, adhering strictly to the requested rules.)

ABUJA, Nigeria (AP) — Setidaknya 100 orang tewas dalam serangan senjata di sebuah desa di negara bagian Benue, Nigeria tengah utara, menurut Amnesty International Nigeria pada Sabtu.

Serangan terjadi antara Jumat malam dan Sabtu dini hari di Yelewata, sebuah komunitas di daerah Guma, ungkap kelompok HAM tersebut dalam unggahan Facebook.

Puluhan orang masih hilang, sementara ratusan lainnya luka-luka dan tidak mendapat perawatan medis yang memadai, tambah mereka.

“Banyak keluarga terkunci dan dibakar di dalam kamar mereka. Begitu banyak mayat hangus hingga tak bisa dikenali,” kata Amnesty.

Video dan foto grafis di media sosial memperlihatkan mayat-mayat serta rumah-rumah yang hangus setelah serangan tersebut.

Udeme Edet, juru bicara polisi di Benue, mengkonfirmasi serangan di Yelewata tetapi tak merinci jumlah korban jiwa.

Meski pelaku pembunuhan belum diketahui, serangan semacam ini kerap terjadi di wilayah utara Nigeria, tempat konflik antara petani dan penggembala kerap pecah akibat perebutan lahan dan air.

Para petani menuduh penggembala—kebanyakan dari etnis Fulani—menggembalakan ternak di lahan mereka dan merusak hasil panen. Sementara penggembala bersikeras bahwa lahan tersebut adalah jalur gembala yang diakui hukum sejak 1965, lima tahun setelah kemerdekaan Nigeria.

Bulan lalu, penyerang diduga penggembala menewaskan setidaknya 20 orang di daerah Gwer West, Benue. Pada April, sedikitnya 40 orang tewas di negara bagian tetangga, Plateau.

Gubernur Benue, Hyacinth Alia, telah mengirim delegasi ke Yelewata untuk membantu keluarga korban.

MEMBACA  Menteri Keuangan Jerman Scholz Mendorong untuk Mencegah Eskalasi di Timur Tengah