Jakarta, 15 Oktober – Jaksa mengatakan bukti menunjukkan ‘kemungkinan besar’ bahwa Moskow berada di balik ledakan Juli di depot kurir di negara-negara UE.
Layanan intelijen Rusia kemungkinan ada di balik serangkaian paket yang meledak di depot kurir di seluruh Eropa, menurut jaksa Polandia, dalam kasus yang disebut pejabat bisa menyebabkan bencana udara.
Pejabat Barat sebelumnya mengatakan Rusia mencoba untuk mengacaukan sekutu Ukraina dengan tindakan sabotase.
Ledakan di depot kurir di Inggris, Jerman, dan Polandia pada bulan Juli berpotensi menjadi eskalasi serius dengan menyebabkan ledakan di pesawat.
Pejabat keamanan mengatakan paket tersebut merupakan bagian dari plot yang pada akhirnya bertujuan untuk menyebabkan ledakan di penerbangan kargo ke Amerika Serikat dan Kanada.
“Bukti yang dikumpulkan dalam kasus menunjukkan kemungkinan besar bahwa tindakan sabotase yang dibahas … terinspirasi oleh layanan khusus Rusia,” kata juru bicara Kantor Jaksa Polandia Przemyslaw Nowak dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui agensi berita Reuters.
Moskow tidak segera memberikan komentar tentang klaim Polandia, tetapi sebelumnya telah membantah keterlibatan.
Nowak mengatakan otoritas Polandia sedang mencari dua warga Rusia dan telah menahan empat warga negara Ukraina sebagai bagian dari penyelidikan mereka.
Sementara itu, Rusia memanggil seorang diplomat Kanada pada Jumat untuk menyanggah tuduhan Barat bahwa layanan rahasia Rusia berada di balik plot tersebut.
Media Kanada mengatakan pekan ini bahwa Ottawa telah menyatakan kekhawatirannya kepada pejabat Rusia setelah Polandia dan Lituania mengumumkan beberapa penangkapan sebagai hasil dari penyelidikan tentang upaya mengirim paket yang dikemas dengan bahan peledak di penerbangan kargo ke AS dan Kanada.
“Wakil kepala misi diplomatik Kanada di Moskow dipanggil dan diberikan catatan resmi sehubungan dengan tuduhan palsu tentang rencana ‘sabotase Rusia’ yang diduga terhadap negara-negara NATO,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Moskow mengatakan kepada diplomat Kanada “bahwa spekulasi ini” disebarkan secara “terkoordinasi, dalam konteks perang hibrida” yang dilancarkan oleh Barat terhadap Rusia.
Plot yang diduga, melibatkan maskapai penerbangan sipil, muncul ketika kekhawatiran tumbuh di Barat atas apa yang mereka anggap sebagai operasi mata-mata dan sabotase Rusia yang semakin nekat di negara-negara NATO.
“Layanan intelijen Rusia telah agak liar, jujur,” kata Richard Moore, kepala layanan intelijen MI6 Inggris, pada September dalam pernyataan publik yang langka.