Rubymar Membawa Pupuk yang Mengancam Laut Merah, Kata Amerika Serikat

Sebuah kapal kargo yang dimiliki oleh Inggris tenggelam di Laut Merah sekitar dua minggu setelah rusak akibat serangan misil oleh milisi Houthi yang didukung Iran, dan pupuk yang diangkutnya kini menimbulkan risiko lingkungan, demikian disampaikan oleh militer Amerika Serikat pada Sabtu malam.

Serangan bulan lalu terhadap kapal, Rubymar, melibatkan dua misil balistik antikapal yang diluncurkan dari Yaman. Tenggelamnya kapal itu tampaknya menjadi yang pertama sejak Houthi mulai menargetkan kapal sebagai upaya untuk memberikan tekanan kepada Israel agar mengakhiri pengepungan militer di Gaza.

Komando Pusat militer Amerika Serikat mengonfirmasi tenggelamnya Rubymar dalam sebuah pernyataan di media sosial. Mereka mengatakan kapal tersebut tenggelam pada Sabtu pagi sambil membawa muatan 21.000 ton metrik pupuk amonium fosfat sulfat yang kini menimbulkan “risiko lingkungan di Laut Merah”.

Kapal tersebut juga menimbulkan “risiko dampak subsurface” bagi kapal lain yang melintasi area tersebut, sebuah jalur pelayaran internasional yang sibuk, demikian disampaikan oleh Komando Pusat.

Rubymar merupakan “bencana lingkungan” bahkan sebelum tenggelam karena serangan tersebut menciptakan lapisan minyak sepanjang 18 mil, peringatan yang disampaikan oleh Komando Pusat bulan lalu. Mereka mengatakan bahwa bencana tersebut bisa memburuk jika pupuk tersebut tumpah ke laut.

Tidak ada detail lain mengenai tenggelamnya kapal, atau risiko yang ditimbulkannya bagi lingkungan atau pelayaran komersial, yang tersedia pada Minggu pagi ini. Rubymar berbendera Belize. Operator kapal, Blue Fleet Group, yang berbasis di Yunani, tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan.

Setelah serangan bulan lalu, 24 anggota kru Rubymar dibawa ke Djibouti oleh sebuah kapal yang dioperasikan oleh perusahaan pengiriman Prancis. Pejabat pelabuhan Djibouti mengatakan saat itu bahwa anggota kru berasal dari Suriah, Mesir, India, dan Filipina.

MEMBACA  Runtuhnya Hotel di Jerman Menewaskan 2 Orang dan Memicu Misi Penyelamatan yang Frantis