Seorang Wanita Ditahan Saat Aksi Massa Dukung Palestina di London
Seorang perempuan ditahan oleh petugas kepolisian saat pendukung Palestine Action berpartisipasi dalam aksi massa di Parliament Square, Westminster, London tengah, pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Kredit—Stefan Rousseau/Press Association via AP.
Polisi London menahan setidaknya 365 pengunjuk rasa pada Sabtu yang melanggar undang-undang anti-teror dengan membawa spanduk dukungan terhadap kelompok pro-Palestina yang baru-baru ini dilarang.
Ratusan demonstran berkumpul di luar Parlemen Inggris dengan membawa tanda bertuliskan "Saya menentang genosida. Saya mendukung Palestine Action", sebagai bentuk protes atas kebebasan berekspresi.
Aksi ini melanggar undang-undang yang disahkan Parlemen Inggris awal Juli lalu, yang mengkategorikan Palestine Action sebagai organisasi teroris dan melarang dukungan publik terhadapnya.
Aturan ini dibuat setelah aktivis kelompok tersebut menerobos pangkalan Angkatan Udara Kerajaan dan merusak dua pesawat tanker sebagai protes atas dukungan Inggris terhadap Israel serta perang yang sedang berlangsung di Gaza.
"Sebagian besar kerumunan membawa spanduk dukungan untuk Palestine Action, kelompok yang telah dilarang," kata Kepolisian Metropolitan di X. "Petugas telah bergerak dan melakukan penangkapan." Polisi kemudian menahan 365 orang atas tuduhan "mendukung organisasi terlarang."
Baca selengkapnya: Mengapa Polisi Inggris Berencana Menangkap Siapa Pun yang Menunjukkan Dukungan untuk Palestine Action dalam Protes Mendatang
Keanggotaan atau dukungan terhadap Palestine Action adalah tindak pidana dengan hukuman maksimal 14 tahun penjara berdasarkan UU Terorisme 2000.
Aksi Sabtu ini diorganisir oleh Defend Our Juries, yang mengajak masyarakat untuk hadir dengan spanduk dukungan sebagai bentuk pembangkangan sipil.
"Jika makna ‘terorisme’ dipisahkan dari kekerasan terhadap warga sipil dan justru mencakup kerugian ekonomi atau rasa malu bagi orang kaya dan berkuasa, maka kebebasan berekspresi tak lagi berarti dan demokrasi mati," tulis kelompok itu di situsnya.
Amnesty International menyebut penangkapan ini "sangat mengkhawatirkan" dan mengkritik UU tersebut sebagai "terlalu luas, tidak jelas, dan mengancam kebebasan berbicara."
Apa Itu Palestine Action?
Palestine Action didirikan tahun 2020 dengan tujuan "menarget infrastruktur yang menduduki Palestina," menurut salah satu pendirinya, Huda Ammori.
Kelompok ini sering menyasar Elbit Systems, kontraktor pertahanan Israel yang awal tahun ini menandatangani kontrak senilai $275 juta dengan pemerintah Israel.
Tahun lalu, Palestine Action menerobos beberapa lokasi Elbit di Inggris, termasuk pabrik di Kent yang menyebabkan kerusakan properti senilai £1 juta.
Kelompok ini dinyatakan sebagai organisasi teroris pada 5 Juli setelah anggotanya merusak pesawat Voyager di pangkalan AU Inggris. Pemerintah menyebut mereka "merencanakan dan mendorong terorisme."
Dukungan terhadap Palestine Action kini bisa dihukum 14 tahun penjara. Mereka masuk daftar teroris bersama dua kelompok supremasi kulit putih: Maniacs Murder Cult dan Russian Imperial Movement.
Perang Israel-Hamas dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya. Lebih dari 61.000 warga Palestina tewas sejak perang dimulai, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Tanpa pemantauan independen, data korban dari Gaza diandalkan oleh organisasi kemanusiaan dan media, meski tidak membedakan warga sipil dan kombatan.
Krisis kelaparan di Gaza semakin parah, dengan 197 orang tewas akibat kelaparan. PBB memperingatkan skenario kelaparan terburuk sedang terjadi.
— Laporan tambahan oleh Callum Sutherland
Hubungi kami di: [email protected].