Putaran Pertama Negosiasi Pertukaran Tawanan di Kairo Berlangsung Positif, Menurut Sumber

Menurut laporan Al-Jazeera, putaran pertama perundingan antara para mediator dan delegasi organisasi teroris Hamas di Sharm el-Sheikh telah berakhir.

Sumber-sumber yang dikutip oleh jaringan berita Qatar tersebut menyebutkan bahwa babak pertama negosiasi antara organisasi teroris Hamas dengan para mediator mengenai kesepakatan sandera tersebut “diwarnai oleh hal-hal yang positif.”

Pada fase pertama ini, peta jalan untuk putaran pembicaraan terkini di Sharm el-Sheikh dan mekanismenya juga telah ditetapkan.

Selain itu, sumber-sumber tersebut mencatat bahwa delegasi Hamas telah mempertegas kepada para mediator bahwa serangan-serangan yang berlanjut di Jalur Gaza merupakan tantangan bagi proses pelepasan para sandera.

Laporan itu juga menyatakan bahwa delegasi Hamas mencakup dua anggota yang selamat dari upaya pembunuhan di Qatar: Khalil al-Hayya dan Zaher Jabareen.

**Hamas Sebut Tanggal 7 Oktober sebagai ‘Hari yang Gemilang’**

Sementara putaran perundingan pertama ini berlangsung, Hamas membagikan sebuah pernyataan yang merayakan dua tahun peringatan Pembantaian 7 Oktober dengan menyebutnya sebagai “hari yang gemilang.”

Rumah-rumah di kibbutz Nir Oz, tempat para penduduk disandera dan kemudian dibunuh oleh teroris Hamas dalam pembantaian 7 Oktober, Israel selatan. 30 September 2025. (kredit: Tsafrir Abayov/Flash90)

Pernyataan itu juga menyertakan sebuah video, yang sebagian besar dibuat dari rekaman *artificial intelligence*, yang merayakan serangan-serangan tersebut dan menyebut para teroris yang menjarah kibbutz-kibbutz Israel sebagai “pahlawan,” dengan menggambarkan mereka maju “untuk membela agama dan tanah air mereka.”

Video tersebut juga menyebutkan nama-nama pimpinan teroris yang tewas dibunuh oleh Israel dalam dua tahun perang terakhir, sambil menggunakan Kecerdasan Buatan untuk menciptakan ulang rekaman kematian Yahya Sinwar di Gaza.

MEMBACA  Vietnam memberikan lampu hijau untuk jalur kereta api senilai $8 miliar ke China