Presiden Lebanon Joseph Aoun meminta pada hari Rabu kepada Israel untuk menarik diri dari selatan Lebanon sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan, kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Aoun “telah berulang kali menekankan pada ketegasan Lebanon untuk menarik musuh Israel sepenuhnya dalam batas waktu yang ditetapkan hingga 18 Februari,” pernyataan itu mengatakan.
Presiden membantah laporan media Arab dan lokal tentang dugaan perpanjangan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan gerakan pro-Iran Hezbollah.
Laporan-laporan ini mengatakan bahwa batas waktu 18 Februari dapat diperpanjang hingga 28 Februari.
Ketua Dewan Lebanon Nabih Berri, sekutu penting Hezbollah, juga membantah laporan tentang perpanjangan batas waktu.
Sebentar setelah pernyataan presiden, jet tempur Israel meledakkan tembok suara dengan ketinggian rendah di atas Beirut dan daerah lain, menimbulkan kepanikan. Itu adalah pertama kalinya sejak gencatan senjata mulai berlaku pada November bahwa ledakan supersonik terdengar.
Sementara itu, media Lebanon yang mengutip sumber lokal mengatakan Deputi utusan khusus AS untuk perdamaian Timur Tengah Morgan Ortagus dijadwalkan mengunjungi Beirut pada hari Jumat, dalam kunjungannya yang kedua ke Lebanon sejak penunjukannya.
Gencatan senjata mulai berlaku pada akhir November. Pada 26 Januari, gencatan senjata itu diperpanjang hingga 18 Februari. Pada tanggal tersebut, baik pasukan Israel maupun Hezbollah harus menarik diri dari selatan Lebanon.