Pertumbuhan ekonomi China melambat dalam tiga bulan hingga akhir September seiring memanasnya ketegangan perdagangan dengan AS.
Ekonomi terbesar kedua di dunia ini tumbuh sebesar 4,8% dibandingkan periode yang sama di 2024, merupakan laju terlemah dalam setahun, menurut data resmi yang dirilis pada Senin.
Data ini muncul setelah China memberlakukan kontrol ketat atas ekspor rare earth—mineral penting untuk produksi elektronik global— sebuah langkah yang menggoyahkan gencatan senjata dagangnya yang rapuh dengan AS.
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga ini akan memberi warna bagi pertemuan pimpinan tertinggi China minggu ini untuk membahas cetak biru ekonomi negara antara tahun 2026 dan 2030.
Pertumbuhan 4,8% pada kuartal ketiga ini menandai perlambatan dari angka 5,2% dalam tiga bulan hingga Juli.
Badan Statistik Nasional China menyatakan ekonomi menunjukkan “ketahanan dan vitalitas yang kuat” di tengah tekanan. Lembaga itu menyoroti momentum di sektor teknologi dan layanan bisnis sebagai penggerak pertumbuhan utama.
Beijing telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi “sekitar 5%” tahun ini dan sejauh ini berhasil menghindari penurunan tajam, ditopang oleh langkah-langkah dukungan pemerintah.
Presiden AS Donald Trump merespons cepat kontrol China atas rare earth dengan mengancam penerapan tarif tambahan 100% untuk impor dari China.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan dia berharap dapat bertemu pejabat China minggu ini di Malaysia untuk meredakan ketegangan dan menjembatani pertemuan antara Trump dengan rekannya, Xi Jinping.
Sebelum ketegangan terkini, pelaku usaha China telah memanfaatkan gencatan dagang dengan Washington untuk mengirim barang ke AS, yang berujung pada kenaikan ekspor China sebesar 8,4% pada September. Nilai total impor ke China juga mengalami peningkatan.
Hasil industri China tumbuh 6,5% bulan lalu dibandingkan tahun sebelumnya, dengan produsen pencetakan 3D, robotika, dan kendaraan listrik menjadi penampil terkuat.
Sektor jasa, yang mencakup dukungan TI, konsultan, serta perusahaan transportasi dan logistik, juga mencatatkan pertumbuhan.