Kelompok bersenjata mengklaim telah merebut kendali atas kota Adan Yabaal, tetapi tentara Somalia memperdebatkan hasil pertempuran itu.
Kelompok bersenjata al-Shabab mengklaim telah merebut kendali atas Adan Yabaal, sebuah kota di Somalia tengah dan pusat logistik bagi pasukan pemerintah, sekitar 220 kilometer (130 mil) di sebelah utara ibu kota, Mogadishu.
Para pejuang melancarkan serangan sebelum fajar pada hari Rabu, memaksa tentara untuk mundur setelah pertempuran sengit, menurut seorang petugas keamanan yang dikutip oleh agen berita Anadolu.
Namun, laporan itu disengketakan oleh tentara. Kapten Hussein Olow, seorang perwira militer di Adan Yabaal, mengatakan kepada agen berita Reuters bahwa pasukan pemerintah telah mengusir kelompok tersebut.
“Tentara teroris melancarkan serangan putus asa terhadap posisi tentara Somalia di distrik Adan Yabaal pagi ini,” kata kapten Somalia Mohamed Ali kepada agen berita AFP dari sebuah kota terdekat. “Masih terjadi pertempuran sengit di beberapa bagian kota,” katanya.
Tidak ada laporan tentang korban.
Al-Shabab telah berperang melawan pemerintah Somalia selama lebih dari 16 tahun dan sering kali menargetkan pejabat pemerintah dan personel militer.
Adan Yabaal memiliki kepentingan militer strategis dan berfungsi sebagai pusat logistik penting yang menghubungkan negara Hirshabelle dengan negara tetangga Galmudug. Kota itu direbut kembali dari al-Shabab pada tahun 2022.
“Setelah sholat pagi, kami mendengar ledakan yang menggelegar, kemudian tembakan,” kata Fatuma Nur, seorang ibu empat anak, kepada Reuters lewat telepon dari Adan Yabaal. “Al-Shabab menyerang kami dari dua arah,” tambahnya.
Presiden Hassan Sheikh Mohamud, yang berasal dari daerah itu, mengunjungi kota itu pada bulan Maret untuk bertemu dengan para komandan militer di sana.
Misi perdamaian baru Uni Afrika menggantikan pasukan yang lebih besar pada awal tahun, tetapi pendanaannya tidak pasti, dengan Amerika Serikat menentang rencana untuk beralih ke model pendanaan PBB.