Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada hari Rabu memperingatkan bahwa konflik antara Israel dan Hezbollah bisa menyebabkan “destabilisasi total” di Lebanon, dengan konsekuensi berbahaya untuk seluruh Timur Tengah, saat ia tiba di Beirut.
“Destabilisasi total negara itu akan fatal bagi masyarakat yang paling beragama di Timur Tengah, dan juga bagi seluruh wilayah,” kata Baerbock di ibu kota Lebanon sebelum melakukan pembicaraan dengan politisi Lebanon dan organisasi bantuan.
Dia berpendapat bahwa Israel telah “berhasil secara signifikan melemahkan organisasi teroris Hezbollah” dalam beberapa minggu terakhir, di tengah gelombang serangan Israel terhadap target di Beirut dan serangan darat di selatan Lebanon.
“Sekarang kita perlu bekerja dengan mitra kita di AS, Eropa, dan dunia Arab untuk menemukan solusi diplomatis yang dapat dipertahankan yang menjaga kepentingan keamanan yang sah bagi Israel dan Lebanon,” ujar Baerbock.
Menteri luar negeri Jerman mengatakan kunci perdamaian terletak pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menyerukan milisi Hezbollah yang didukung oleh Iran untuk mundur dari selatan Lebanon demi melindungi warga Israel utara.
Di tengah pertempuran, situasi kemanusiaan semakin putus asa di Lebanon, Baerbock menyoroti.
Dia mengutuk “bagaimana secara tidak bertanggung jawab teroris bersembunyi di balik warga sipil dan terus menembakkan roket ke Israel,” sambil menuntut agar Israel menghormati hukum kemanusiaan internasional dan melindungi warga sipil.
Dia juga menegaskan bahwa penjaga perdamaian PBB harus dilindungi, setelah sejumlah serangan terhadap Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) dikaitkan dengan pasukan Israel dalam beberapa minggu terakhir.
“Setiap serangan yang disengaja terhadap penjaga perdamaian PBB adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional,” katanya.