Penyelamat mencari puing-puing setelah lebih dari 300 orang tertimbun dalam tanah longsor di Papua Nugini | Berita Lingkungan

Landslide yang memblokir akses jalan raya ke komunitas yang terkena dampak membuat helikopter menjadi cara paling mudah untuk mencapai zona bencana tersebut.

Tim penyelamat telah tiba di lokasi longsor besar di dataran tinggi Papua Nugini yang terpencil, membantu warga desa mencari ratusan orang yang diduga tewas di bawah tumpukan puing dan lumpur yang menjulang tinggi.

“Pada saat ini, kami masih mencari jenazah yang terkubur oleh longsor massif,” kata pemimpin komunitas Mark Ipuia kepada agensi berita Reuters pada hari Sabtu, menambahkan bahwa “lebih dari 300” warga desa mungkin terkubur.

Sejauh ini, hanya empat jenazah yang berhasil ditarik dari puing-puing, kata pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berbasis di ibu kota, Port Moresby.

Bencana itu melanda desa Kaokalam di provinsi Enga pada Jumat pagi ketika banyak warga desa sedang tidur di rumah, menurut pejabat pemerintah.

Menurut media Papua Nugini, setidaknya 1.182 rumah juga tertimbun longsor di daerah yang terletak sekitar 600km (370 mil) di sebelah barat laut Port Moresby.

“Ada banyak rumah di bawah puing-puing yang tidak bisa dijangkau,” kata pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa Serhan Aktoprak, yang memperkirakan sebanyak 3.000 orang tinggal di pemukiman lereng bukit itu.

“Tanah terus meluncur dan bergerak, dan itu membuatnya berbahaya bagi orang untuk beroperasi,” katanya kepada agensi berita AFP.

Meskipun daerah tersebut tidak padat penduduk, agensi kemanusiaan CARE mengatakan bahwa mereka khawatir jumlah korban jiwa bisa sangat tinggi.

MEMBACA  Amerika Serikat Mendorong Israel untuk Mengurangi Penderitaan Sipil di Gaza, Kata Blinken.