Penumpang Terlempar dari Jendela dalam Kecelakaan Kereta Etiopia yang Mematikan

Para penumpang terpaksa melompat dari gerbong dalam kecelakaan kereta yang menewaskan 15 orang di Ethiopia timur, menurut seorang pejabat lokal kepada BBC.

Kereta tersebut anjlok pada Senin malam di kota Shinile, sebelum kemudian bertabrakan dengan kereta lain yang sedang berhenti, seperti dilaporkan penyiar lokal Dire TV.

Jumlah korban luka-luka masih belum jelas, dengan laporan yang bervariasi antara 27 hingga 29 orang.

Foto-foto yang diterbitkan media lokal memperlihatkan sejumlah gerbong terguling, dan beberapa lainnya remuk.

“Penyebab kecelakaan ini tampaknya adalah kondisi kereta yang buruk, yang sangat tua dan tidak mampu menanggung beban berat. Kami percaya kelebihan muatan merupakan faktor utama dalam kecelakaan ini,” ujar Komisaris Distrik Jibril Omar kepada BBC Somali.

Dia menyatakan bahwa kereta itu mengangkut penumpang sekaligus kargo, seperti beras, pasta, dan minyak goreng.

“Sebagian besar penumpang adalah kaum muda, banyak di antaranya selamat dengan cara melompat dari kereta,” kata Omar, seraya menambahkan bahwa kereta itu sedang dalam perjalanan antara kota Dewele dan Dire Dawa ketika kecelakaan terjadi.

Misi penyelamatan telah usai, menurut seorang juru bicara pemerintah daerah [SRTV].

Juru bicara pemerintah daerah Somali, Mohammed Adem, menyampaikan bahwa semua penumpang yang meninggal dan terluka telah dievakuasi dari lokasi kejadian.

Dia mengatakan bahwa sebuah penyelidikan untuk mengetahui penyebab tabrakan telah dimulai.

Tabrakan kereta relatif jarang terjadi di Ethiopia, negara dengan populasi terpadat kedua di Afrika.

Wilayah Somali merupakan salah satu wilayah terluas di Ethiopia, dan mayoritas dihuni oleh etnis Somali.

Pelaporan tambahan oleh Amensisa Ifa, BBC Africa

Lebih banyak cerita BBC tentang Ethiopia:

[Getty Images/BBC]

Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari benua Afrika.

MEMBACA  Korea Selatan Mengusulkan Undang-Undang Baru yang Mewajibkan Proses Penilaian bagi Eksekutif Kripto.

Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, di Facebook BBC Africa atau di Instagram bbcafrica

Podcast BBC Africa