Pengumpulan kelompok pribumi di ibukota Brasil untuk memprotes keputusan pemberian tanah presiden

Ribuan orang pribumi mulai berkumpul di ibu kota Brasil pada hari Senin untuk apa yang diharapkan menjadi protes terhadap janji-janji yang tidak dipenuhi oleh Presiden Luiz InĂ¡cio Lula da Silva untuk menciptakan kawasan cadangan dan mengusir penambang ilegal serta perampok tanah dari wilayah mereka.

Menuntut pertanggungjawaban dari pemerintahan Lula tampaknya menjadi fokus dari Kamp Tanah Bebas ke-20 tahun ini, sebuah perkemahan tahunan selama seminggu para pribumi di Brasilia.

Minggu lalu, Lula menciptakan dua kawasan cadangan baru, jauh dari enam yang dijanjikan pemerintahnya untuk bulan April. Saat pengumuman tersebut, dia menyatakan bahwa “beberapa dari teman-teman kami” akan merasa frustrasi. Dia menambahkan bahwa penundaan dalam menetapkan kawasan cadangan lainnya adalah atas permintaan gubernur negara bagian dan bahwa perlu mencari area baru untuk sekitar 800 orang non-pribumi yang pada akhirnya akan dipindahkan setelah menetapkan kawasan cadangan baru.

“Cukup dengan genosida yang sah! Hak-hak kami tidak dapat dinegosiasi, dan tidak ada yang bisa mencabut hak-hak pribumi dari Konstitusi,” bunyi surat terbuka dari Artikulasi Pribumi Brasil, organisasi pribumi utama negara itu, yang dipublikasikan pada hari Senin. Surat itu ditujukan kepada lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif pemerintah.

Setidaknya 251 wilayah memiliki klaim tertunda untuk diakui oleh pemerintah federal, menurut Institut Sosio-lingkungan nirlaba.

“Kami sangat kecewa dengan pemerintahan ini. Kami tahu bahwa pemerintah memiliki banyak musuh, dan Kongres adalah musuh umum,” kata Alessandra Korap, seorang pemimpin pribumi dari suku Munduruku, kepada Associated Press. “Tapi kami tidak mengharapkan pemerintah hanya akan menetapkan dua tanah tahun ini.”

Lula menjabat pada tahun 2023 dengan janji untuk melanjutkan pemberian tanah kepada pribumi, sebuah kontras tajam dengan pendahulunya, Jair Bolsonaro, yang memenuhi janjinya untuk tidak menciptakan sejengkal tanah pribumi tambahan. Namun, tuntutan pribumi menghadapi penentangan yang semakin kuat dari sektor agribisnis yang berpengaruh, yang didukung oleh ratusan kursi di Kongres dan beberapa gubernur di seluruh negeri.

MEMBACA  Eko Suwarni Akan Menyelaraskan Program Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Pengorganisir protes mengatakan sekitar 8.000 orang telah datang ke Brasilia tahun ini. Mereka telah mendirikan ratusan tenda di esplanade utama. Beberapa dari mereka menempuh perjalanan bus selama tiga hari. Kegiatan di perkemahan termasuk tarian tradisional, penjualan kerajinan tangan, debat, dan demonstrasi politik.

Diperkirakan masih banyak pengunjuk rasa yang akan datang sepanjang minggu ini.