Presiden Donald Trump memulai beberapa janjinya tentang imigrasi yang paling kontroversial selama minggu pertamanya kembali ke kantor, menyatakan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan Amerika Serikat, memerintahkan administrasinya untuk mengembalikan beberapa kebijakan masa jabatannya yang pertama, dan mengakhiri program-program yang memungkinkan orang masuk ke AS secara legal.
Beberapa tindakan Trump berlaku segera – seperti menghentikan program pemukiman pengungsi. Yang lain, seperti mengakhiri kewarganegaraan kelahiran, sudah menghadapi tantangan hukum atau akan memerlukan dana tambahan dan perjanjian diplomatik untuk diberlakukan. Para ahli imigrasi mengatakan tindakan-tindakan tersebut mengirimkan pesan yang jelas dan sudah memengaruhi imigran di negara itu.
“Yang terutama terlihat dari tindakan-tindakan ini saat ini adalah kebingungan, ketakutan, dan ketidakpastian yang sudah dimunculkan oleh kebijakan-kebijakan ini bagi keluarga imigran dan komunitas mereka,” kata Thomas J Rachko, Jr, manajer riset di Georgetown University’s Cisneros Hispanic Leadership Institute.
MAGA-Meter PolitiFact sedang melacak kemajuan pada 75 janji kampanye yang dibuat Trump selama kampanye presiden, termasuk beberapa tentang imigrasi. Berikut contoh dari apa yang dilakukan Trump dalam minggu pertamanya kembali ke Gedung Putih.
Menetapkan ‘pembajakan’ untuk mendeploy militer ke perbatasan barat daya
Pada hari pertamanya di kantor, Trump menyatakan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan, membuka jalan bagi dia untuk mendeploy pasukan bersenjata di sana untuk membantu pejabat imigrasi menghentikan masuknya imigran ilegal dan melanjutkan pembangunan pagar perbatasan.
“Adalah perlu bagi Angkatan Bersenjata untuk mengambil semua tindakan yang sesuai untuk membantu Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam mendapatkan kendali operasional penuh atas perbatasan selatan,” demikian pernyataan Trump.
Mengikuti perintah Trump, Departemen Pertahanan mengatakan bahwa mereka mengirimkan 1.500 personel darat, helikopter, dan analis intelijen “untuk mendukung upaya peningkatan deteksi dan pemantauan”.
Pernyataan Trump juga memberinya kekuasaan untuk menggunakan dana Departemen Pertahanan yang sudah dialokasikan untuk memenuhi janji kampanyenya untuk “menyelesaikan dinding”. Tanpa pernyataan tersebut, dia harus menunggu Kongres memberinya dana, sebuah hal yang kurang pasti.
