Mengapa Militer AS Berada di L.A.?
Penggunaan kekuatan militer di dalam negeri AS jarang terjadi dan biasanya hanya untuk situasi paling ekstrem. Dalam mengerahkan 4.000 anggota Garda Nasional dan 700 Marinir sebagai tanggapan atas protes terhadap penggerebekan imigran di Los Angeles, Presiden Trump memaksakan kekuasaannya hingga batas maksimal.
Pejabat California kemarin meminta pengadilan mengeluarkan perintah darurat yang membatasi penempatan Marinir dan pasukan Garda Nasional di L.A. hanya untuk melindungi properti federal. “Trump mengarahkan militer AS melawan warga Amerika sendiri,” tulis Gubernur California, Gavin Newsom, di media sosial. “Pengadilan harus segera menghentikan tindakan ilegal ini.”
Trump membela tindakannya: “Kalau kami tidak turun tangan, Los Angeles sudah terbakar saat ini.” Ikuti update langsung kami.
Saya bertanya pada rekan saya, Helene Cooper, yang meliput Pentagon: “Meski Garda Nasional sering dikerahkan untuk membantu pemerintah daerah menangani kebakaran hutan, bencana nasional, atau bahkan protes, biasanya itu dilakukan bersama gubernur,” katanya. “Seperti banyak hal lain di pemerintahan ini, Presiden Trump melanggar batas hukum.”
Pasukan aktif dilarang terlibat dalam penegakan hukum domestik, kecuali presiden mengaktifkan Undang-Undang Pemberontakan. “Sulit melihat bagaimana protes di L.A. yang tersebar dan tidak benar-benar mengganggu kehidupan kota bisa disebut pemberontakan,” ujar Helene.
Rekan saya, Jesus Jiménez, melaporkan dari lokasi: “Protes tidak terjadi di seluruh L.A. Bahkan tidak meliputi seluruh pusat kota. Hanya terkonsentrasi di sekitar gedung-gedung federal.”
Tonton rekaman rekan saya, Livia Albeck-Ripka, yang terkena tembakan alat kendali massa.
Penembakan Sekolah di Austria Termasuk Terparah di Eropa
Mantan siswa sebuah SMA di Austria menembaki kampusnya kemarin, menewaskan 10 orang sebelum bunuh diri. Serangan di Graz, kota terbesar kedua Austria, termasuk penembakan sekolah terparah di Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Polisi menyatakan pelaku berusia 21 tahun, membawa pistol dan senjata panjang yang dibeli secara legal. Korban terdiri dari tujuh wanita dan tiga pria. Pelaku ditemukan tewas di kamar mandi sekolah.
Pembunuhan ini mengejutkan Austria. Kanselir Christian Stocker menetapkan tiga hari berkabung nasional.
Di Prancis, seorang asisten guru tewas setelah ditikam berkali-kali saat menggeledah tas di sebuah SMP. Polisi menahan seorang siswa berusia 14 tahun.
Abbas: Hamas Harus Keluar dari Gaza
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyerukan agar Hamas “menyerahkan senjata”, membebaskan semua sandera, dan berhenti menguasai Gaza, dalam surat kepada kepresidenan Prancis.
Surat ini disampaikan menjelang konferensi PBB di New York minggu depan untuk membahas pembentukan negara Palestina. Presiden Emmanuel Macron memberi sejumlah syarat untuk pengakuan Prancis, termasuk pelucutan senjata Hamas.
LEBIH BERITA UTAMA
Lydia Wood bertekad menggambar setiap pub di London. Sejauh ini, ia telah menyelesaikan sekitar 300—artinya masih ada 2.500 lagi.
Proyek ini memberinya pandangan langsung tentang ancaman terhadap masa depan pub-pub London yang menghadapi kenaikan sewa, keluhan kebisingan, dan tekanan lain. Beberapa orang bertanya-tanya apakah karyanya ini ode, arsip, atau requiem.
Mengenang: Valmik Thapar, aktivis konservasi terkemuka yang berjuang menyelamatkan harimau di India, meninggal pada usia 72 atau 73 tahun.
TOPIK PERBINCANGAN
Dilema Penulis Perjalanan
Saat penulis perjalanan membagikan “harta tersembunyi”, tempat itu tak lagi tersembunyi dan nilainya berkurang.
Pico Iyer menghadapi paradoks ini selama puluhan tahun, terutama di Kyoto, tempat tinggalnya selama 37 tahun yang kini dipadati turis. Antrean panjang mengular di depan kedai gyoza yang dulunya dikunjungi warga lokal—yang kini justru tak bisa masuk.
Tapi “keindahan itu tahan banting,” tambahnya. Iyer menemukan kembali keindahan Kyoto dengan berjalan di jalanan sepi di pagi hari: “Seperti berjalan sendirian di dalam lukisan Hiroshige.” Baca selengkapnya.