Dokter di Delhi, India, berhasil melakukan transplantasi tangan bilateral pertama di kota tersebut pada seorang pelukis berusia 45 tahun yang kehilangan kedua tangan dalam kecelakaan kereta mengerikan beberapa tahun lalu. Tim terdiri dari 11 dokter yang melakukan prosedur ini pada Raj Kumar di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di Delhi pada 19 Januari. Donornya adalah Meena Mehta, mantan kepala administrasi sebuah sekolah lokal yang dinyatakan meninggal otak.
Dalam wawancara dengan Indian Express, Dr. Swaroop Singh Gambhir mengatakan bahwa mereka pertama-tama melindungi tulang sebelum menghubungkan otot, arteri, dan saraf tangan donor ke penerima. Setelah operasi selama 12 jam dan enam minggu pemulihan, Kumar diizinkan pulang pada hari Rabu, waktu setempat.
Kumar kehilangan kedua tangannya pada bulan Oktober 2020 setelah tertabrak kereta. “Saya tergelincir karena cedera kaki. Saya tergelincir di rel dan sepeda saya terjepit. Saya mencoba menarik sepeda saya dengan tangan saya ketika saya tertabrak,” katanya kepada Press Trust of India.
Kumar menjalani percobaan prostetik setelah kecelakaan tersebut. Namun, itu tidak berhasil dan membuatnya bergantung pada orang lain.
Kumar menemukan harapan ketika rumah sakit memberitahunya pada bulan Januari bahwa mereka menemukan pasangan untuk transplantasi tangan bilateral. Mehta ternyata adalah donor organ ganda, dengan individu lain menerima kornea, hati, dan salah satu ginjalnya.
Rumah Sakit Sir Ganga Ram, pada bagian mereka, dilaporkan sebagai rumah sakit pertama di India Utara yang mendapat izin untuk melakukan transplantasi tangan pada Februari 2023.
Dr. Mahesh Mangal, ketua Departemen Bedah Plastik dan Kosmetik di rumah sakit, mengatakan bahwa Kumar harus mengonsumsi imunosupresan, mirip dengan mereka yang diberikan kepada pasien transplantasi hati dan ginjal, seumur hidup untuk mencegah tubuhnya menolak tangan barunya.
Selain itu, akan memakan waktu enam hingga tujuh bulan sebelum dia mulai merasakan sensasi di tangan barunya. Ini berarti dia harus berhati-hati untuk tidak menyentuh apa pun yang terlalu panas atau terlalu dingin, tambah Mangal.