CALDONO, Kolombia (AP) — Saat kelompok bersenjata yang beroperasi dalam perdagangan narkoba Kolombia membutuhkan rekrutan baru, mereka semakin sering membidik anak-anak di wilayah tempat mereka aktif. Masalah ini seringkali harus dihadapi oleh kelompok adat, yang menyalahkan pemerintah karena kurang bertindak untuk menghentikannya.
Di Cauca, departemen miskin di barat daya Kolombia, sebuah koalisi kelompok adat telah mendokumentasikan lebih dari 900 kasus perekrutan pemuda adat sejak 2016, termasuk beberapa yang masih berusia 9 tahun. Kelompok-kelompok itu mengatakan bahwa kecepatan perekrutan semakin meningkat seiring dengan perluasan tanaman seperti koka yang digunakan untuk membuat kokain.
Berikut poin-poin penting dari laporan The Associated Press tentang perekrutan anak:
Masa lalu kekerasan Kolombia belum berakhir
Kolombia telah mengalami lebih dari setengah abad konflik internal yang terus berlanjut hingga kini. Gerilyawan kiri, paramiliter sayap kanan, dan kelompok kriminal memperebutkan kendali wilayah. Perjanjian damai 2016 mengakhiri perang dengan kelompok pemberontak terbesar di negara itu, FARC, tapi kekerasan tak pernah benar-benar berhenti.
Kelompok-kelompok dissiden FARC menolak proses perdamaian. ELN, pasukan gerilya Marxis yang aktif sejak 1960-an, dan Clan del Golfo, geng perdagangan narkoba terbesar di Kolombia, juga masih beroperasi. Semua kelompok ini merekrut anak-anak.
Di wilayah-wilayah yang dikuasai dissiden, warga mengeluh bahwa mereka mengendalikan segalanya. Seorang guru di desa dekat Caldono, dikelilingi hutan lebat dan ladang koka yang dijaga kelompok bersenjata, mengatakan kehadiran mereka di sekitar sekolah terus-menerus. Dia menceritakan beberapa mantan muridnya, ada yang baru 11 tahun, kini bergabung dengan kelompok itu.
Salah satu kelompok yang melawan perekrutan
Penjaga Adat Suku Nasa dibentuk tahun 2001 untuk melindungi wilayah adat dari kelompok bersenjata dan kerusakan lingkungan seperti penggundulan hutan dan penambangan ilegal. Sejak 2020, mereka melihat peningkatan perekrutan anak-anak seiring perluasan operasi gerilya dalam budidaya tanaman seperti koka.
Anggota Penjaga Adat telah meningkatkan patroli di sekolah-sekolah, termasuk yang dekat Caldono, untuk mencegah perekrutan. Tapi mereka juga melakukan misi penyelamatan untuk membawa pulang anak-anak.
Salah satu anggota, Patricia Elago Zetty (39), bercerita kepada AP tentang perjalanannya melintasi pegunungan saat anaknya yang baru 13 tahun hilang tiga tahun lalu, untuk menghadapi gerilyawan yang diduga menculik anaknya dan seorang remaja lain. Dia dan kawan-kawannya yang tak bersenjata dihadang dengan senjata sebelum akhirnya kedua anak itu dikembalikan.
Tapi tak semua misi berhasil, karena beberapa kelompok menolak mengembalikan rekrutan di atas usia tertentu.
Apa yang dilakukan pemerintah?
Scott Campbell, kepala hak asasi manusia PBB di Kolombiab, mengatakan respons pemerintah “tidak efektif dan tidak tepat waktu.” Dia menyoroti kurangnya kehadiran negara yang konsisten dan kegagalan bermitra dengan otoritas adat dalam pencegahan.
Asosiasi Dewan Adat Cauca Utara (ACIN) menyatakan pemerintah membiarkan kelompok bersenjata mengisi kekosongan dengan menyediakan jalan, makanan, dan layanan dasar lain di daerah terpencil yang terabaikan.
Lembaga Kesejahteraan Keluarga Kolombia (ICBF) — badan utama perlindungan anak — mengatakan mereka mendanai program komunitas dan inisiatif adat yang telah membantu 251 anak keluar dari kelompok bersenjata pada paruh pertama 2025. ICBF menegaskan mereka bekerja sama dengan otoritas adat dan mendesak kelompok bersenjata untuk menghormati larangan merekrut anak di bawah umur.
Seorang mantan rekrutan yang kini berusaha mencegah orang lain bergabung
Seorang wanita muda yang baru saja kabur dari kelompok dissiden FARC, berbicara dengan syarat anonim karena takut balas dendam, mengatakan dia bergabung pada usia 16 tahun bukan karena dipaksa, tapi untuk lari dari masalah keluarga.
Dia terutama bertugas masak, mengatur persediaan, dan membersihkan senjata. Awalnya takut, tapi tidak mengalami perlakuan buruk. Dia akhirnya kabur setelah pergantian komandan membuatnya khawatir akan perlakuan lebih keras, atau dipindahkan ke wilayah jauh dengan risiko pertempuran lebih tinggi.
Sekarang dia bekerja dengan inisiatif lokal yang mendukung keluarga untuk mencegah perekrutan anak. Dia memperingatkan remaja tentang risiko bergabung dengan kelompok bersenjata.
Untuk orang tua, pesannya: “Saya katakan mereka harus membangun kepercayaan dengan anak-anaknya.”
___
Liputan iklim dan lingkungan The Associated Press didukung pendanaan dari beberapa yayasan swasta. AP bertanggung jawab penuh atas seluruh konten. Temukan standar AP untuk bekerja dengan filantropi, daftar pendukung, dan cakupan yang didanai di AP.org.