Parlemen Uni Eropa mencabut imunitas anggota parlemen Jerman dalam kasus pencurian di toko

Parlemen Eropa pada hari Kamis mencabut kekebalan hak imunitas anggota Parlemen Eropa asal Jerman, Gunnar Beck dari partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) terkait dengan dugaan pencurian dan perlawanan terhadap petugas penegak hukum.

Sebagian besar legislator Uni Eropa memberikan suara setuju untuk menyetujui permintaan yang diajukan oleh kantor jaksa publik di Dusseldorf, Jerman. Penyelidikan lebih lanjut terhadap Beck kini dapat dilanjutkan.

Sebuah laporan dari komite hukum parlemen menyatakan bahwa politisi Jerman tersebut sedang diselidiki atas dugaan perbuatan melukai sengaja, melawan polisi, dan pencurian barang bernilai rendah.

Menurut laporan tersebut, Beck mencoba mencuri sampel produk dari sebuah toko departemen di Neuss, Jerman pada bulan Oktober 2022. Keluhan kriminal tentang pencurian kemudian dilaporkan.

Beck diduga mencoba meninggalkan toko dan ditahan oleh detektif toko. Polisi kemudian ikut campur. Beck menolak petugas keamanan toko, demikian laporan parlemen, mengutip penyidik di Jerman.

Kantor jaksa publik di Dusseldorf awalnya tidak memberikan rincian lebih lanjut saat diminta. Beck mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.

Dia mengatakan kepada dpa bahwa kasus tersebut sudah dihentikan, namun kemudian dibuka kembali atas alasan politik. “Saya menantikan prosedur yang tepat,” katanya.

Pada tahun 2022, Beck didenda €9.200 karena penyalahgunaan gelar resmi, setelah menyebut dirinya sebagai “seorang profesor.” Dia berargumen bahwa dia tidak bermaksud untuk menyiratkan bahwa dia memiliki gelar profesor formal dalam pernyataannya, “Saya adalah seorang profesor dan pengacara spesialis dalam hukum Uni Eropa di London.”

MEMBACA  Presiden Republik Dominika Abinader Menang dalam Pemilihan Umum secara Menghancurkan