Yahoo memakai AI untuk membuat rangkuman artikel ini. Artinya, informasinya mungkin tak selalu sesuai dengan isi artikel. Melaporkan kesalahan membantu kami meningkatkan pengalaman.
Buat Poin-Poin Utama
Shas dan United Torah Judaism menyatakan dalam pernyataan resmi bahwa mereka bersedia bertemu guna membahas kesepakatan sandera.
Para pimpinan partai oposisi mengumumkan dalam pernyataan bersama pada Rabu bahwa mereka telah mengajukan permohonan resmi untuk mengadakan sidang paripurna Knesset meski sedang masa reses, demi membahas “pengesahan undang-undang penghindaran wajib militer di masa perang, serta pemulangan sandera dan percepatan kesepakatan guna mengakhiri konflik di Gaza.”
Berdasarkan protokol Knesset, minimal 25 anggota Knesset (MK) dapat mengajukan permintaan sidang paripurna selama reses, dengan maksimal dua topik untuk dimasukkan ke agenda sidang.
Topik yang diajukan berupa resolusi deklaratif yang mungkin melibatkan pemungutan suara, tetapi hasilnya tak akan berdampak praktis secara langsung.
**Partai Haredi Kritik Oposisi**
Masa reses Knesset saat ini resmi dimulai Senin, 28 Juli, dan akan berlangsung hingga 19 Oktober.
Kecuali dua minggu terakhir Agustus, komite-komite Knesset tetap mengadakan pertemuan walau jarang. Sidang paripurna hanya digelar jika diminta oleh 25 MK atau pemerintah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, Menteri Pertahanan Israel Katz, dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menghadiri diskusi di sidang paripurna Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, 23 Juli 2025. (kredit: REUTERS/Ronen Zvulun)
Dalam pernyataan sebelumnya pada Rabu, dua partai ultra-Ortodoks (Haredi) di Knesset, Shas dan United Torah Judaism, menegaskan, “Meski kami terpaksa menarik diri dari pemerintahan karena pelanggaran berulang kesepakatan oleh mitra koalisi, kami tetap berkomitmen penuh pada saudara-saudari kami yang ditahan di terowongan Gaza—baik yang masih hidup maupun yang telah gugur. Karena itu, fraksi kami akan mendukung segala usulan kesepakatan sandera yang diajukan ke pemerintah dan Knesset.”
“Tak ada mitzvah yang lebih utama daripada penebusan tawanan,” tegas kedua partai. “Kami sekali lagi mendesak perdana menteri untuk melakukan segala daya upaya guna mengembalikan seluruh saudara-saudari kami yang diculik—setiap satu dari mereka—dengan segera ke keluarga masing-masing.”