Pasukan Israel Tewaskan 23 Warga Palestina Saat Menembaki Kerumunan di Lokasi Distribusi Bantuan
Pasukan Israel menembaki kerumunan warga yang berkumpul di dekat pusat distribusi bantuan, menewaskan 23 orang Palestina menurut saksi dan petugas medis. Tank dan drone digunakan untuk menyerang ribuan orang di sekitar lokasi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung AS dan Israel.
Rumah sakit al-Awda di Nuseirat mengonfirmasi telah menerima 23 jenazah dan lebih dari 100 korban luka. Foto-foto dari rumah sakit memperlihatkan mayat-mayat tergeletak di lantai. Militer Israel belum memberikan komentar. Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas menyebut lebih dari 400 warga Palestina tewas dalam insiden serupa sejak akhir Mei.
GHF mengambil alih sebagian besar distribusi bantuan di Gaza sebagai upaya Israel untuk menghindari peran PBB sebagai penyedia utama. Langkah ini menyusul blokade total selama tiga bulan yang memicu risiko kelaparan parah menurut penilaian PBB.
Hampir di semua kejadian, saksi menyatakan pasukan Israel yang menembak, meski ada juga laporan tentang kelompok bersenjata lokal yang menyerang warga. Sebelumnya, pada Kamis, setidaknya 12 warga Palestina tewas saat menunggu bantuan. GHF membantah adanya insiden di dekat lokasinya, sementara militer Israel mengklaim bahwa "tersangka" mencoba mendekati pasukan mereka di Netzarim dan hanya melepaskan tembakan peringatan.
Selain itu, serangan udara Israel pada Jumat lalu menewaskan 11 warga Palestina dan melukai sejumlah lainnya di Deir al-Balah. Pesawat tempur Israel menghancurkan rumah dua lantai milik keluarga Ayash.
Hamas melaporkan gelombang serangan udara mematikan baru-baru ini, termasuk di wilayah Shati, Gaza Barat, yang menewaskan sedikitnya 77 orang. Saksi mata menyebut drone Israel menembakkan tiga rudal ke tenda dan kerumunan warga di dekat pasar, menewaskan 23 orang, termasuk anak-anak.
Serangan-serangan ini diduga terkait dengan upaya menghadang kembalinya elemen keamanan Hamas yang berusaha mengendalikan situasi saat pengawasan udara Israel berkurang akibat ketegangan dengan Iran.
Militer Israel melancarkan operasi di Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Menurut Kementerian Kesehatan Hamas, setidaknya 55.706 orang, termasuk lebih dari 15.000 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak saat itu.