Israel mengeluarkan perintah baru saat mereka memperluas invasi darat di selatan Gaza yang telah menggusur ribuan warga Palestina.
Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi baru di Khan Younis di selatan Gaza yang lebih memperluas ke area tempat warga Palestina yang tergusur telah terpaksa mencari perlindungan.
Mereka mengumumkan pada hari Sabtu bahwa tinggal di area tersebut “menjadi berbahaya” karena roket ditembakkan oleh pejuang Palestina.
“Penyesuaian dilakukan sesuai dengan intelijen yang tepat menunjukkan bahwa Hamas telah menyusupkan infrastruktur teroris di area yang ditentukan sebagai area kemanusiaan,” klaim militer, menambahkan bahwa mereka akan “beroperasi dengan paksa” di sana.
Perintah terbaru datang seminggu setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk bagian timur Khan Younis dan memulai invasi darat baru, berbulan-bulan setelah meluncurkan serangan di sana.
Invasi Khan Younis telah menggusur setidaknya 180.000 warga Palestina dalam empat hari pertama sejak diluncurkan, dengan banyak dari mereka harus pindah tanpa barang-barang mereka, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Melaporkan dari Deir el-Balah di tengah Gaza, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan bahwa orang seharusnya pergi ke area yang “lebih aman” meskipun peringatan internasional yang berulang bahwa tidak ada tempat yang aman.
“Tapi dari apa yang kami lihat di lapangan dan dari pola bagaimana hal itu terjadi, ini lebih merupakan pengungsian internal yang dipaksakan untuk populasi yang sudah tergusur di bagian selatan Khan Younis yang sudah melarikan diri dari bagian timur Khan Younis ketika militer Israel memperluas operasinya,” katanya.
Mahmoud mengatakan serangan udara telah menewaskan banyak orang di dalam rumah di area itu pada Sabtu pagi sebelum militer Israel memerintahkan evakuasi massal terbaru melalui selebaran, SMS, panggilan telepon, pesan audio yang direkam, dan siaran media berbahasa Arab.
Sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 14 jenazah telah tiba di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis sejak pagi.
Seorang koresponden Al Jazeera juga melaporkan bahwa tembakan artileri Israel telah menargetkan kota Bani Suheila, di timur Khan Younis.
Militer Israel terus melancarkan serangan mematikan di berbagai wilayah di enklaf yang terkepung, termasuk Rafah di selatan.
Mereka mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa mereka telah menyerang “puluhan target” dalam sehari terakhir, termasuk di lingkungan Zeitoun di Gaza City utara, yang telah menjadi target serangan berulang selama berbulan-bulan.
Badan PBB telah mengutuk kebijakan Israel untuk menggusur massal penduduk sipil Gaza dan serangan militer di area yang sebelumnya dinyatakan sebagai “zona aman” kemanusiaan oleh Israel.
Militer Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak dimulainya konflik saat ini pada Oktober, dengan lebih dari 90.000 orang terluka dan ribuan orang hilang.