Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas menyatakan sebelum pertemuan hari Senin bahwa ada sedikit tanda kemajuan terkait bantuan untuk Gaza, tetapi belum ada peningkatan yang cukup di lapangan.
Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan pada Senin bahwa aliran bantuan ke Gaza belum meningkat meski ada kesepakatan minggu lalu antara Israel dan Uni Eropa yang seharusnya memberikan hasil tersebut.
“Tidak ada perubahan di lapangan,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty kepada wartawan sebelum pertemuan UE-Timur Tengah di Brussel pada Senin.
Diplomat tertinggi UE mengatakan pada Kamis bahwa blok tersebut dan Israel sepakat untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza, termasuk menambah jumlah truk bantuan serta membuka titik penyeberangan dan rute bantuan.
Ditanya langkah apa yang sudah diambil Israel, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar merujuk pada kesepahaman dengan UE tetapi tidak memberikan detail tentang implementasinya.
Ditanya apakah ada perbaikan setelah kesepakatan, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan kepada wartawan bahwa situasi di Gaza tetap “bencana.”
Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar menghadiri rapat Komite Pertahanan dan Luar Negeri di Knesset, parlemen Israel di Yerusalem pada 17 Juni 2025. (kredit: YONATAN SINDEL/FLASH90)
“Ada bencana nyata yang terjadi di Gaza akibat kelanjutan blokade Israel,” ujarnya.
Safadi menyebut Israel mengizinkan masuknya 40 hingga 50 truk beberapa hari lalu dari Yordania, tetapi itu “jauh dari cukup” untuk wilayah yang terkepung tersebut.
Pejabat UE menyatakan ada sedikit kemajuan yang telah dicapai
Kepala kebijakan luar negeri UE Kaja Kallas mengatakan sebelum pertemuan hari Senin bahwa ada beberapa tanda kemajuan terkait bantuan Gaza, tetapi perbaikan di lapangan belum mencukupi.
Operasi militer dan blokade Israel yang terus berlanjut membuat seluruh populasi 2,3 juta orang di Gaza menghadapi kerawanan pangan akut, dengan hampir setengah juta berisiko kelaparan pada akhir September, menurut laporan gabungan PBB bulan lalu.