Menteri Luar Negeri Jerman tolak ‘solidaritas paksa’ dengan Israel

Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul memperingatkan pemerintah Israel agar tidak menggunakan tuduhan anti-Semit untuk menekan Berlin di tengah kritik Jerman yang semakin besar terhadap tindakan Israel di Gaza.

"Perjuangan pemerintah Jerman melawan anti-Semitisme dan dukungan penuh kami atas hak Israel untuk eksis tidak boleh dimanfaatkan untuk konflik atau peperangan yang sedang terjadi di Gaza," kata Wadephul dalam sebuah konferensi di Berlin.

"Meski ada segala kesulitan di sana, kami sebagai pemerintah Jerman tidak akan membiarkan diri ditekan secara politik atau diposisikan seolah harus menunjukkan solidaritas yang dipaksakan," tegasnya.

Wadephul menekankan bahwa Israel tentu memiliki hak untuk bertindak melawan Hamas yang masih menyandera warga Israel. Namun, "durasi, tingkat keparahan, dan konsistensi" aksi militer Israel di Gaza dinilai tidak proporsional.

Ia juga menyatakan tidak bisa diterima sama sekali bahwa penduduk sipil belum mendapat pasokan makanan pokok dan obat-obatan.

"Jerman berdiri di samping negara Israel dan memiliki tanggung jawab khusus terhadapnya," kata Wadephul. "Tapi kami juga berdiri di samping rakyat di Jalur Gaza."

Soal pengiriman senjata ke Israel, ia mengatakan bahwa Jerman memiliki batasan merah yang sedang didiskusikan. Jika pemerintah Jerman melihat pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, mereka "pasti akan turun tangan dan tidak mengirimkan senjata."

Wadephul menyebutkan bahwa rekannya dari Israel, Gideon Saar, akan segera mengunjungi Berlin.

MEMBACA  Kunjungi Permukiman Warga di Menteng Wadas Timur, Gibran Disambut dengan Lagu Indonesia Raya