Perjanjian ekstradisi muncul saat Meksiko terus bekerja sama dengan pemerintahan Trump meski ada ancaman tarif.
Meksiko telah mengekstradisi 26 orang yang diduga sebagai anggota kartel tingkat tinggi ke Amerika Serikat, sebagai bagian dari kesepakatan terbaru dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Proses transfer ini dikonfirmasi melalui pernyataan bersama dari kantor jaksa agung Meksiko dan kementerian keamanan pada hari Selasa.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa Departemen Kehakiman AS meminta ekstradisi dan memberikan jaminan bahwa hukuman mati tidak akan diberlakukan terhadap para tersangka.
Transfer ini terjadi di tengah tekanan terus-menerus dari pemerintahan Trump agar Meksiko lebih tegas menindak geng kriminal yang terlibat dalam penyelundupan narkoba dan perdagangan manusia.
Tekanan tersebut sebagian diwujudkan dalam bentuk tarif, di mana beberapa ekspor Meksiko ke AS kini dikenakan pajak lebih tinggi.
Trump menyebut pajak impor ini sebagai langkah perlu untuk meminta Meksiko “bertanggung jawab” atas “ancaman luar biasa dari imigran ilegal dan narkoba”.
Menanggapi hal ini, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengambil sikap hati-hati dengan tetap bekerja sama dalam masalah keamanan namun menegaskan batasan terkait kedaulatan negaranya, termasuk menentang keras intervensi militer AS di wilayah Meksiko.
Namun, media AS melaporkan pekan lalu bahwa Trump diam-diam menandatangani perintah untuk mengerahkan militer guna menindak kartel narkoba dan kelompok kriminal lain dari Amerika Latin, yang bisa mengarah pada operasi militer AS di dalam maupun luar negeri.
Aksi pada Selasa ini merupakan kali kedua dalam beberapa bulan terakhir Meksiko mengekstradisi tersangka anggota geng kriminal yang dicari AS.
Pada Februari lalu, Meksiko mengekstradisi 29 orang yang diduga terkait kartel, termasuk Rafael Caro Quintero, yang dituduh membunuh agen DEA pada 1985.
Kesepakatan itu terjadi saat Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% secara menyeluruh pada impor dari Meksiko, meski ancaman tersebut akhirnya dikurangi cakupannya.
Saat ini, AS memberlakukan tarif 25% pada mobil dan produk Meksiko yang tidak tercakup dalam perjanjian perdagangan bebas USMCA. Meksiko juga menghadapi pajak 50% untuk produk baja, alumunium, dan tembaga.
Tapi pada akhir Juli, Trump setuju memperpanjang pembebasan tarif untuk barang-barang USMCA selama 90 hari.
Menurut Associated Press, Abigael González Valencia, pemimpin kelompok penyelundup “Los Cuinis” yang terkait dengan Kartel Jalisco New Generation (CJNG), termasuk dalam daftar yang diekstradisi dalam kesepakatan terbaru ini.
Pemerintahan Trump sempat mengambil langkah tak biasa dengan menetapkan CJNG dan tujuh kelompok kriminal lain sebagai “organisasi teroris asing”.
Valencia adalah ipar dari pemimpin CJNG, Nemesio Ruben “El Mencho” Oseguera Cervantes, salah satu buronan paling dicari di Meksiko dan AS.
Valencia ditangkap di Meksiko pada Februari 2015 dan sejak itu berupaya menghindari ekstradisi ke AS.
Sumber menyebut salah satu tersangka, Roberto Salazar, diduga terlibat pembunuhan seorang deputi sherif Los Angeles County pada 2008.