Mogherini dilaporkan termasuk satu dari tiga orang yang ditahan atas dugaan penipuan terkait program pelatihan yang didanai Uni Eropa.
Mantan diplomat senior Uni Eropa tersebut ditahan sebagai bagian dari penyelidikan anti-penipuan terkait sebuah program pelatihan diplomatik, menurut pemberitaan media Belgia.
Federica Mogherini, yang menjabat sebagai Kepala Kebijakan Luar Negeri UE dari 2014 hingga 2019 dan kini memimpin Sekolah Pascasarjana College of Europe yang mengajar program pelatihan bagi diplomat yunior UE, dibawa ke tahanan polisi Belgia di Brussels pada Selasa, seperti dilaporkan penyiar VRT, kantor berita Belga, dan situs berita Euractiv.
Rekomendasi Cerita
list of 3 items
end of list
Penangkapan ini terjadi bersamaan dengan penggeledahan yang dilakukan polisi di kampus College of Europe di Bruges, Belgia, serta di kantor European External Action Service (EEAS) – sayap diplomatik UE – di Brussels.
Kantor Kejaksaan Publik Eropa (EPPO) mengumumkan penggeledahan tersebut dan menyatakan tiga tersangka, yang tidak disebutkan namanya, telah ditahan. Mereka menyelidiki “dugaan penipuan yang terkait dengan pelatihan bagi diplomat yunior yang danainya berasal dari anggaran UE”.
Stefano Sannino, seorang pejabat senior UE yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal EEAS dari 2021 hingga 2024, juga termasuk di antara mereka yang ditahan, menurut laporan Agence France-Presse dan media Belgia.
Penggeledahan yang dilakukan atas permintaan EPPO oleh polisi federal Belgia ini juga menyasar rumah-rumah para tersangka, menurut jaksa.
Menurut EPPO, masalahnya berkisar pada program pelatihan selama sembilan bulan bagi diplomat yunior dari seluruh negara anggota UE, yang dikenal sebagai Akademi Diplomatik Uni Eropa.
Program tersebut diberikan oleh EEAS kepada College of Europe di Belgia pada periode 2021-2022, dan penyelidikan berfokus pada apakah proses tender tersebut dicurangi untuk menguntungkan sekolah itu.
Mogherini menjabat sebagai kepala College of Europe sekaligus Kepala Akademi Diplomatik UE.
“Terdapat dugaan kuat bahwa … informasi rahasia terkait pengadaan yang sedang berlangsung dibagikan kepada salah satu kandidat yang ikut serta dalam tender tersebut,” bunyi pernyataan EPPO.
‘Konflik Kepentingan’
Komisi Eropa mengonfirmasi penggeledahan dan menyatakan adanya “penyelidikan yang sedang berlangsung”.
“Kami dapat konfirmasi bahwa polisi berada di gedung-gedung EEAS hari ini, dan ini merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berjalan terkait aktivitas yang terjadi sebelumnya pada masa mandat sebelumnnya,” kata juru bicara komisi, Anitta Hipper.
Diplomat tertinggi UE saat ini, Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri Kaja Kallas, mengambil alih jabatan setahun yang lalu dari penerus Mogherini, Josep Borrell.
EPPO menyatakan telah meminta dan memperoleh pencabutan kekebalan hukum beberapa tersangka sebelum penggeledahan dilakukan.
Jika terbukti, tuduhan-tuduhan tersebut “dapat diklasifikasikan sebagai penipuan pengadaan, korupsi, konflik kepentingan, dan pelanggaran kerahasiaan jabatan,” menurut pernyataan kantor kejaksaan.
“Penyelidikan masih berlangsung untuk mengklarifikasi fakta dan menilai apakah telah terjadi pelanggaran pidana,” tambahnya.
EPPO merupakan kantor penuntutan umum independen milik UE yang bertanggung jawab menyelidiki kejahatan terhadap kepentingan finansial blok tersebut.
Penyelidikan ini juga didukung oleh Kantor Anti-Penipuan Eropa (OLAF), yang menjadi pihak pertama kali menerima pelaporan atas tuduhan tersebut.