LIMA, Peru (AP) — Sebuah ledakan dahsyat pada Minggu (26/1) menyebabkan kerusakan di sebuah cabang bank milik Meksiko yang terletak di pinggiran ibu kota Peru, menurut polisi. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Serangan dengan bahan peledak ini merupakan yang kedua kalinya menargetkan bank tersebut dalam waktu kurang dari seminggu dan terjadi di tengah lonjakan kejahatan di negara Amerika Selatan itu. Dini hari Jumat lalu, ledakan lain di cabang bank Compartamos yang berbeda menghancurkan sebuah ATM dan merusak bagian dari jembatan di dekatnya.
Bank-bank tutup pada hari Minggu di Peru dan rekaman televisi lokal memperlihatkan kru pembersih mengumpulkan kaca pecah, mencopot pintu aluminium, dan memasang plastik hitam pada fasad cabang tersebut. Dua ATM mengalami kerusakan.
Motif serangan belum jelas seecara immediat, dan Compartamos mengatakan dalam siaran pers bahwa polisi dan bank sedang menyelidiki kedua ledakan tersebut. Namun polisi menyatakan telah terjadi gelombang serangan yang menargetkan bisnis-bisnis yang dikaitkan dengan peningkatan pemerasan.
Laporan pemerasan di Peru melonjak menjadi 15.989 antara Januari dan Juli 2025, meningkat 28% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, menurut data resmi.
Setiap harinya terdapat laporan ledakan di rumah-rumah, bus umum, restoran, pusat penitipan anak, dan sekolah. Pada Januari lalu, bahan peledak meledak di Kantor Kejaksaan Agung di region La Libertad barat laut.
Bank Compartamos — yang perusahaan induknya adalah grup Meksiko Gentera, yang beroperasi di Meksiko dan Guatemala — mengonfirmasi kerusakan material dalam pernyataan singkat. Mereka menyatakan sedang bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan dan untuk sementara tidak akan memberikan komentar lebih lanjut.
Compartamos memiliki lebih dari 1 juta klien lokal dan mengkhususkan diri dalam keuangan mikro, menurut data perusahaan. Mereka mengoperasikan lebih dari 100 cabang yang tersebar di hampir seluruh Peru.