Anggota Knesset menekankan bahwa pernyataan tersebut mencerminkan rasa terima kasih atas dukungan terus-menerus Taiwan terhadap Israel dan mengakui kontribusi signifikan Taiwan bagi kesejahteraan global.
Sebanyak 72 anggota Knesset, baik dari partai koalisi maupun oposisi, telah menandatangani pernyataan bersama pada Kamis yang mengecam pengucilan Taiwan dari forum internasional sebagai “tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab.”
Pernyataan ini diprakarsai oleh MK Boaz Toporovsky (Yesh Atid), ketua Asosiasi Persahabatan Parlemen Israel-Taiwan, dengan dukungan dari MK Ohad Tal (Partai Zionis Religius). Toporovsky dan Tal, bersama 70 anggota Knesset lainnya (kecuali partai Arab), menyerukan inklusi Taiwan dalam organisasi global, khususnya di bidang kesehatan, transportasi, perlindungan lingkungan, dan hak asasi manusia.
“Taiwan adalah demokrasi yang dinamis, berkomitmen pada prinsip kebebasan, kesetaraan, HAM, dan supremasi hukum meski berada dalam lingkungan geopolitik yang menantang. Kami sangat menentang pengucilan Taiwan dari organisasi seperti WHO, ICAO, dan UNFCCC, terutama mengingat kontribusi besar Taiwan selama krisis, seperti pandemi COVID-19, di mana mereka memainkan peran kunci dalam mencari solusi dan memberikan bantuan global,” bunyi pernyataan tersebut.
Anggota Knesset juga menegaskan bahwa dukungan bagi partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional ini tidak bertentangan dengan kebijakan ‘Satu Cina’ Israel. Sebaliknya, ini mencerminkan rasa terima kasih atas dukungan Taiwan yang berkelanjutan bagi Israel dan pengakuan atas kontribusi Taiwan bagi kesejahteraan global.
MK Boaz Toporovsky memuji inisiatif ini, mengatakan, “Israel akan selalu mengingat siapa yang berdiri di sampingnya di saat-saat sulit. Setelah 7 Oktober, Taiwan adalah salah satu yang pertama mendukung Israel dan terus melakukannya hingga kini. Taiwan membela Israel di arena diplomasi serta mempromosikan bantuan bagi korban, pusat ketahanan, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Anggota Knesset menyadari hal ini, juga nilai-nilai bersama demokrasi dan HAM.”
“Saya bangga bahwa mayoritas anggota parlemen Israel telah menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Taiwan dan dukungan bagi keterlibatan positifnya di kancah internasional.”
“Saya menyerukan pada sektor bisnis, akademik, dan publik Israel untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka di Taiwan, sebuah bangsa yang digerakkan oleh inovasi dan progres, serta sangat ingin memperdalam kerja sama dengan kita,” tutupnya.
Dukungan terus-menerus Taiwan memperkuat hubungan dan kemakmuran
MK Ohad Tal menambahkan, “Taiwan adalah sahabat sejati Israel dan tak ragu menunjukkannya, baik dalam kata maupun perbuatan. Israel dan Taiwan memiliki banyak kepentingan bersama, dan Taiwan terus menunjukkan dukungannya berulang kali, bahkan lebih sejak perang dimulai. Ini kesempatan kita untuk menunjukkan apresiasi mendalam pada Taiwan, berdiri di sisinya, dan mendukung kemakmuran bersama.”
Perwakilan Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei, Ya-Ping (Abby) Lee, juga berkomentar, “Atas nama rakyat dan pemerintah Taiwan, saya ingin menyampaikan terima kasih tulus atas dukungan lintas partai di Knesset. Deklarasi bersama ini bukan hanya bukti dukungan teguh pada demokrasi, tapi juga pengakuan atas kontribusi Taiwan dalam urusan global dan dukungan eksplisit untuk partisipasi bermaknanya di organisasi internasional.
Langkah bersejarah dan belum pernah terjadi ini menyampaikan pesan kuat, bukan hanya kepada rakyat Taiwan tapi seluruh demokrasi dunia: bahwa di tengah tekanan rezim otoriter, demokrasi harus bersatu dan bersuara bersama.
Kami sangat tersentuh oleh seruan anggota Knesset untuk memperdalam hubungan dengan Taiwan di bidang ekonomi, teknologi, dan pertukaran masyarakat, dan kami berharap kerja sama ini berkembang dan persahabatan kita semakin erat, berdasarkan saling hormat dan kepentingan bersama.
Saya juga ingin mengakui keberanian dan ketulusan anggota Knesset yang memperjuangkan Taiwan selama bertahun-tahun.”