Lebih dari 350 Tewas dalam Kurang dari Seminggu Akibat Banjir Muson yang Terus Melanda Komunitas: “Semua Orang Ketakutan”

PERLU DIKETAHUI

Dalam empat hari terakhir, sekitar 360 orang tewas akibat banjir muson di seluruh Pakistan, menurut pejabat setempat.

“Semua orang ketakutan,” kata seorang warga.

“Saya turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga yang berduka. Kami berdiri bersama saudara-saudara kami di saat duka ini,” ungkap Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di X.

Sekitar 360 orang meninggal hanya dalam empat hari di seluruh Pakistan karena negara itu terus dilanda banjir muson yang dahsyat, kata pejabat.

Data terbaru dari Badan Nasional Pengelolaan Bencana menunjukkan 660 orang tewas di seluruh negeri antara 26 Juni hingga Senin, 18 Agustus, seiring musim muson yang biasanya berlangsung dari Juni hingga September terus berlanjut, Al Jazeera melaporkan.

Selain tenggelam, korban juga tewas akibat sambaran petir dan runtuhnya bangunan, kata badan tersebut.

“Semua orang takut. Anak-anak ketakutan. Mereka tidak bisa tidur,” kata Sahil Khan, 24, kepada Reuters setelah ia naik ke atap untuk menyelamatkan diri pada Senin.

Khan menggambarkan banjir bandang di wilayah Buner yang parah terkena dampak sebagai “skenario kiamat.” Di area barat laut itu saja, sekitar 209 orang dinyatakan hilang per Minggu, 17 Agustus, menurut BBC.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan di X bahwa ia telah memerintahkan ketua Badan Nasional Pengelolaan Bencana untuk mempercepat operasi penyelamatan di distrik terdampak, termasuk Swat, Buner, Bajaur, Torghar, Mansehra, Shangla, dan Battagram.

“Saya sangat sedih melihat kehancuran akibat hujan deras dan banjir bandang di KP dan Pakistan utara,” tulisnya di media sosial pada Sabtu, 16 Agustus. “Pemerintah mengerahkan semua sumber daya untuk operasi penyelamatan dan bantuan.”

“Bantuan segera diberikan kepada warga yang terisolir, pertolongan medis untuk yang terluka, dan alat berat dikerahkan untuk membersihkan jalan dan memulihkan konektivitas,” lanjutnya.

MEMBACA  Pemeriksa Brussels memeriksa kepatuhan negara terhadap aturan fiskal Uni Eropa

“Semua terjadi di depan mata saya,” kata warga Buner Asrar Khan kepada BBC. “Airnya begitu kuat, tak ada ampun bagi siapa pun.”

Baca artikel aslinya di People