Kereta tergelincir dalam perjalanan menuju Kairo dari provinsi Matrouh di pesisir Mediterania barat.
Diterbitkan Pada 31 Agu 202531 Agu 2025
Sebuah kereta penumpang mengalami pengelinciran di Mesir bagian barat, mengakibatkan setidaknya tiga orang meninggal dan 94 lainnya luka-luka menurut otoritas setempat. Ini merupakan salah satu dari serangkaian kecelakaan kereta yang terjadi di negara tersebut dalam tahun-tahun terakhir.
Otoritas perkeretaapian dalam sebuah pernyataan menyebutkan, kereta tersebut tergelincir pada Sabtu saat dalam perjalanan ke ibu kota Kairo dari provinsi Matrouh di pesisir utara negara itu.
Tujuh gerbongnya keluar dari rel, dengan dua di antaranya terbalik.
Kementerian Kesehatan merinci jumlah korban tewas dan luka-luka, serta menambahkan bahwa 30 ambulans dikerahkan untuk memindahkan para korban luka ke rumah sakit.
Pernyataan otoritas perkeretaapian menyebutkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan.
Gambar dari rekaman video menunjukkan lokasi pengelinciran kereta penumpang di Matrouh, Mesir, Minggu, 31 Agustus 2025 [AP]
Pengelinciran dan tabrakan kereta merupakan kejadian yang umum di Mesir, di mana sistem perkeretaapian yang sudah tua juga dibebani oleh masalah salah kelola.
Pada Oktober lalu, sebuah kereta menabrak ekor kereta penumpang yang menuju Kairo di Mesir bagian selatan, menewaskan setidaknya satu orang dan melukai sejumlah lainnya.
Pada tahun 2021, dua kereta bertabrakan di Mesir selatan setelah seseorang mengaktifkan rem darurat, menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Dalam tahun-tahun terakhir, pemerintah telah mengumumkan sejumlah inisiatif untuk memperbaiki prasarana perkeretaapian. Presiden Abdel Fattah el-Sisi pada tahun 2018 menyatakan bahwa sekitar 250 miliar pound Mesir, atau setara $5,16 miliar, diperlukan untuk secara menyeluruh membenahi jaringan kereta api negara yang bermasalah tersebut.